39

171 31 4
                                    

Happy reading ^_^

***

Calon ompong
(Online)

Kek, Aksa tau kakek enggak suka sama Aul

Tapi bukan berarti kakek seenaknya nyuruh anak buah kakek buat ngelukain Aul

Kakek punya hati nurani enggak sih?

Aksa menghela nafas gusar. Ingin rasanya Aksa memukul lelaki tua itu. Kalau bukan karena rasa hormatnya pada sang kakek, mungkin saat ini Aksa sudah menghajarnya hingga babak belur. Tiga menit berlalu namun tak kunjung ada balasan. Padahal kontak kakek Aksa yang sebentar lagi ompong itu sedang aktif.

Saya 'kan sudah memperingatkan kamu Aksa

Kamu sendiri yang keras kepala wkwkw

Aksa melotot. Sebenernya terbuat dari apa hati kakeknya itu. Tangan Aksa mencengkeram kuat ponselnya. Emosinya sudah di ubun-ubun. Bagaimana ia harus menanggapi situasi seperti ini? Aksa sangat mencintai gadis berponi itu. Namun tak bisa dipungkiri. Aksa juga tak mau gadisnya itu celaka karena kakeknya.

Aksa memejamkan matanya sejenak. Mengatur nafasnya yang memburu. Apa Aksa harus menyerah sekarang?

Sekali lagi Aksa lihat kakek menggangu Aulia

Jangan salahkan Aksa kalau Aksa gamau anggap kakek itu kakeknya Aksa lagi

Apa muka saya terlihat peduli?

Apa muka saya terlihat peduli?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aksa terbahak. ah si tua itu,  malah melawak. Aksa jadi membayangkan bagaimana kalau kakeknya memiliki hidung seperti gambar yang ada di stiker. Pasti sangat gemoy.

Aksa menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya terus berkelana. Aksa bimbang. Aksa tak ingin menyerah begitu saja. Tapi Aksa juga tak mau Aulia kenapa-kenapa. Bukan tidak mungkin saat Aksa lengah kakeknya itu menyakiti Aulia.

Mata lelah itu lama kelamaan tertutup. Cowok beralis tebal itu akhirnya ketiduran.

***

Seorang lelaki berusia lima puluh tahun lebih itu duduk dengan angkuh di ruang kerjanya. Matanya tak lepas dari ponsel yang menampilkan room chat dengan sang cucu. Ada yang berdenyut nyeri saat cucu kesayangannya itu mengancam tidak akan mengakuinya sebagai kakek lagi.

Tak lama pintu ruangan kerja itu diketuk oleh seseorang.

"Masuk," perintah pria tua itu dingin.

AULIA [On Going]Where stories live. Discover now