Happy reading ^_^
***
Calon ompong
(Online)Kek, Aksa tau kakek enggak suka sama Aul
Tapi bukan berarti kakek seenaknya nyuruh anak buah kakek buat ngelukain Aul
Kakek punya hati nurani enggak sih?
Aksa menghela nafas gusar. Ingin rasanya Aksa memukul lelaki tua itu. Kalau bukan karena rasa hormatnya pada sang kakek, mungkin saat ini Aksa sudah menghajarnya hingga babak belur. Tiga menit berlalu namun tak kunjung ada balasan. Padahal kontak kakek Aksa yang sebentar lagi ompong itu sedang aktif.
Saya 'kan sudah memperingatkan kamu Aksa
Kamu sendiri yang keras kepala wkwkw
Aksa melotot. Sebenernya terbuat dari apa hati kakeknya itu. Tangan Aksa mencengkeram kuat ponselnya. Emosinya sudah di ubun-ubun. Bagaimana ia harus menanggapi situasi seperti ini? Aksa sangat mencintai gadis berponi itu. Namun tak bisa dipungkiri. Aksa juga tak mau gadisnya itu celaka karena kakeknya.
Aksa memejamkan matanya sejenak. Mengatur nafasnya yang memburu. Apa Aksa harus menyerah sekarang?
Sekali lagi Aksa lihat kakek menggangu Aulia
Jangan salahkan Aksa kalau Aksa gamau anggap kakek itu kakeknya Aksa lagi
Apa muka saya terlihat peduli?
Aksa terbahak. ah si tua itu, malah melawak. Aksa jadi membayangkan bagaimana kalau kakeknya memiliki hidung seperti gambar yang ada di stiker. Pasti sangat gemoy.
Aksa menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya terus berkelana. Aksa bimbang. Aksa tak ingin menyerah begitu saja. Tapi Aksa juga tak mau Aulia kenapa-kenapa. Bukan tidak mungkin saat Aksa lengah kakeknya itu menyakiti Aulia.
Mata lelah itu lama kelamaan tertutup. Cowok beralis tebal itu akhirnya ketiduran.
***
Seorang lelaki berusia lima puluh tahun lebih itu duduk dengan angkuh di ruang kerjanya. Matanya tak lepas dari ponsel yang menampilkan room chat dengan sang cucu. Ada yang berdenyut nyeri saat cucu kesayangannya itu mengancam tidak akan mengakuinya sebagai kakek lagi.
Tak lama pintu ruangan kerja itu diketuk oleh seseorang.
"Masuk," perintah pria tua itu dingin.
YOU ARE READING
AULIA [On Going]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, BIAR BERKAH] Cover by : @fany.graphic "Lo," Ucap keduanya kompak sembari saling menunjuk satu sama lain. Jangan lupakan tatapan tajam yang saling mereka lemparkan. "Lo. Aksa anak setan yang sering nge-bully gue wa...