35

139 39 19
                                    

Hai aku up lagi nih!

Kalo ada typo bilang ya!

Happy reading ^_^

***

Aksa melangkah dengan tergesa ketika sudah berada di teras rumah pria tua yang telah berani mengusik kehidupan gadisnya. Aksa sudah tidak sabar ingin membuat perhitungan.

Cowok itu menggedor pintu keras-keras. Tak lupa Aksa berteriak. "Woi Peee!"

"WOI PE!!!"

"Peee!"

Tak butuh waktu lama pria tua yang Aksa tunggu itu keluar. Rautnya menahan tawa. "Pa pe pa pe, Assalamualaikum! Gak sopan kamu. Dasar anak jaman now."

Aksa menggaruk tengkuknya. "P for punten."

"Ulang!" Pria tua yang masih menggunakan setelan jas lengkap itu menyuruh Aksa mengulang.

Aksa dengan bodohnya mengangguk. Mundur beberapa langkah kemudian pintu ditutup kembali oleh si pria tua.

Setelah pintu di tutup rapat. Aksa kembali ke pintu. Menggedor pintu keras-keras seperti tadi. "ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH."

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab si pria tua sembari membuka pintu.

"Masuk," perintahnya pada Aksa. Berjalan lebih dulu meninggalkan Aksa yang masih diam di ambang pintu.

Aksa seperti orang linglung. Cowok itu mengusap kepala bagian belakangnya bingung. "Anjir, ngapa gue malah kayak orang bego gini," gumamnya kemudian ikut melangkah masuk ke dalam rumah megah itu.

Aksa menatap tajam sang pria tua yang tengah duduk di sofa sembari mengangkat sebelah kakinya. "Ada perlu apa kamu menemui saya Aksa?"

Aksa mendengus pelan. "Anda itu sudah tua. Kenapa bukanya tobat malah cari perkara. Anda mau masuk neraka? Di sogok pake besi panas. Di setrika. Mau?"

Pria tua itu menggeleng pelan. "Duduk, tidak sopan kamu!"

Aksa mengikuti instruksi. Duduk berhadapan dengan pria tua yang berumur sekitar lima puluh tahunan itu. "Anda itu maunya apa sih?" Tanya Aksa nyolot. Malas berbasa-basi.

Terkekeh pelan pria itu menyahut santai. "Saya cuma mau kamu menuruti perintah saya. Jauhi gadis miskin itu lalu menikah lah dengan pilihan kakek."

Aksa menatap tajam pria tua yang tak lain adalah kakeknya. Aksa sangat heran. Kenapa kakeknya ini berubah menjadi seorang yang jahat nan kejam. Dulu saat Aksa masih kecil. Kakeknya selalu memanjakanya. Memberikan semua yang Aksa minta. Lalu ketika Aksa bertambah dewasa, kakeknya malah berubah menjadi seperti ini. Sebenernya setan apa yang merasuki kakeknya.

Aksa menghela nafas panjang. "Cinta itu gak bisa di paksa kek. Aksa gak suka sama dia. Aksa punya pilihan sendiri."

"Persetan dengan pilihan kamu. Kakek cuma pengen kamu bahagia!"

"Bahagia yang kakek maksud itu kaya gimana? Dengan menikah sama orang yang gak Aksa cinta. Apa kakek pikir Aksa bakal bahagia?"

Kakek Aksa menaikkan sebelah alisnya. "Bukanya kamu mencintai dia Aksa?"

Aksa terdiam beberapa saat. Memijat pelipisnya pusing. "Kakek bercanda? Aksa memang pernah mencintai dia, tapi itu 'kan dulu. Itu juga karena Aksa masih kecil, belum tau apa itu cinta. Gimana bisa kakek menjodohkan Aksa sama dia cuma karena Aksa pernah bilang suka sama dia pas TK?" Cowok itu mengeram kesal. Cetek sekali otak pria tua ini.

AULIA [On Going]Where stories live. Discover now