13

443 76 9
                                    

Hai aku up lagi nih!

Kalo ada typo bilang ya!

Happy reading ^_^

***

Matahari tampak senang memancarkan sinarnya. Cuaca hari ini cukup panas. Membuat ke-empat manusia yang sedang menjalankan hukuman itu meringis pelan.

Mari kita lihat. Empat ikan gosong yang sedang berjajar di tengah lapangan. Dari barisan paling kanan ada Aulia kemudian Ucup disusul Indra dan juga Dimas.

Hari ini hari Senin. Ke-empatnya terlambat masuk sekolah. Yah, walaupun mereka memang janjian sih.

Sudah dipisahkan di barisan depan saat upacara tadi. Kini mereka masih harus menjalankan hukuman. Yaitu hormat bendera sampai bel istirahat berbunyi.

Ada keuntungan dan kerugian yang mereka dapatkan kali ini. Keuntungan nya adalah, tidak mengikuti pelajaran pak Sandi si guru sejarah di jam pertama. Kenapa untung? Tentu saja. Sejarah ada pekerjaan rumah yang cukup menguras otak. Aulia dan ketiga cowok itu belum mengerjakannya. Semalam sudah di bahas di grup. Mencari contekan satu sama lain, malah belum ada yang mengerjakan.

Kerugiannya. Mereka sudah lelah berdiri. Matahari yang terik membuat ke-empatnya keringetan. Aulia juga sudah tampak pucat.

Ucup melirik Aulia khawatir. Pasalnya Aulia sudah diam sembari menunduk, tidak lagi hormat. "Aul. Lo kalo ga kuat ke UKS aja."

Aulia menoleh. Tercengir. "Gue gapapa."

"Yakin?"

Aulia mengangguk mantap. "Hooh."

Bohong. Cewek itu tidak baik-baik saja. Aulia merasakan pening di kepalanya. Perutnya tidak bisa diajak kompromi. Aulia tidak sarapan hari ini. Ingin pingsan saja rasanya.

"Eh!"

Baru dua menit yang lalu Ucup bertanya. Aulia sudah kehilangan kesadaran. Beruntung Ucup dengan cekatan menangkap tubuh cewek itu sehingga tidak jatuh.

"Eh, eh. Aul kenapa?" tanya Indra panik.

"Eh kok mati?!" refleks Dimas.

Indra menggeplak kepala Dimas keras. "Pingsan goblok. Bukan mati," damprat cowok itu kesal.

"Repleks atuh," ucapnya cengengesan. Mengusap kepalanya bagian belakangnya yang terasa panas karena geplakan keras Indra.

Ucup berdecak sebal. Di situasi seperti ini pun temanya itu masih bisa bercanda. "Ck. Bacot mulu lo berdua. Dahlah, gue ke UKS ya."

Indra dan Dimas mengangguk. Menggendong tubuh mungil Aulia. Ucup membawa Aulia ke UKS dengan langkah cepat. Takut cewek itu kenapa-napa. Sesampainya di UKS. Ucup langsung meminta anggota PMR untuk memeriksa Aulia.

***

Aksa mengepalkan tangannya. Cowok itu tidak jadi izin. Entah bagaimana ceritanya Aksa sudah kangen saja dengan Aulia. Mengingat bagaimana pertemuan terakhirnya dengan cewek itu yang tidak mulus.

Aksa memperhatikan Aulia yang tengah dihukum dari jauh. Aksa tidak terlambat. Cowok itu tadi izin ke toilet sebentar untuk memastikan Aulia tidak apa-apa.
Gabut katanya.

AULIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang