42

94 21 13
                                    

Kalo ada typo bilang ya?

Kasi peluk jauh dulu buat Aul, kacian dia lagi sedih wkwk.

Kasi peluk jauh dulu buat Aul, kacian dia lagi sedih wkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy reading ^_^

***

Aulia memeluk pinggang Ucup erat. Air matanya terus bercucuran tanpa mau berhenti barang sedetik. Mendung sedikit gerimis menemani perjalanan kedua sejoli itu kali ini. Teman-temannya yang lain sudah Aulia suruh untuk pulang ke rumah masing-masing. Walau sebelumnya mereka menolak karena khawatir akan keadaan Aulia. Gadis berambut sebahu itu terus saja meyakinkan kalau dirinya baik-baik saja sehingga akhirnya, mau tidak mau mereka menurut pada si poni.

Ucup membisu. Ingin bertanya namun ia urungkan karena sepertinya Aulia juga sedang tidak ingin bicara. Biarkan gadis itu tenang dulu baru nanti Ucup akan bertanya.

Sepuluh menit kemudian motor Ucup berhenti di depan rumah Aulia. Aulia turun. Air matanya tak lagi mengalir. Namun mata sembabnya terlihat sangat jelas. Ucup prihatin. Cowok itu mengusap kepala Aulia lembut.

"Jangan di tangisin."

Aulia mengangguk lemah. "Gue engga nangis, tadi kelilipan batu di jalan."

Tawa Ucup mengudara. "Masih bisa ngelawak ternyata."

Aulia mendengus. "Udah sana pulang! Makasih udah nganterin gue."

Ucup masih tertawa membuat Arga yang sedang menonton televisi tertarik untuk keluar.

"Woah tumben yang nganterin si Ucup, pacar lo kemana dek?" Tanya Arga sembari menepuk pundak Aulia. Aulia tersentak. Memalingkan wajah tidak mau Arga melihat keadaannya yang menyedihkan.

Ucup menatap Aulia heran. Apakah Arga belum tau tentang Aksa?

"Aksa lagi sibuk bang," jawab Aulia cepat tanpa menatap Arga. Gadis itu terlihat menunduk.

"Buset, sok sibuk amat calon adek ipar," sungut Arga terkekeh.

"Kan--" ucapan Ucup terhenti kala Aulia menyela dengan cepat.

"Loh Cup? Katanya lo buru-buru, sana pulang," ujar Aulia menekan kata buru-buru sembari menatap Ucup tajam.

"Lah, mau kemana lo Cup? Mampir dulu ae, ngopi kita," tawar Arga.

"E-eh iya bang, lain kali aja soalnya gue harus anterin Mak gue ke pasar," jawab Ucup gelagapan. "Gue pamit ya, assalamualaikum."

AULIA [On Going]Where stories live. Discover now