Prolog

2.7K 197 28
                                    

Pernahkah kalian mengalami kejadian tak terduga dalam hidup kalian?

Contohnya seperti, suatu kejadian yang membuat dirimu berada di tengah ombak yang akan membawamu entah kemana.

Jujur saja, aku pernah mengalaminya.

Dulu, ketika Kakashi sensei bertanya apa impianku pada tim baru kami, dengan penuh percaya diri aku melirik sosok lelaki di sampingku. Lelaki dengan sepasang mata tajam sekelam malam, berwajah datar dan juga rupawan, serta penuh misteri. Dulu ketika aku berusia delapan tahun, aku begitu berani mengungkapkan perasaanku, bahkan berulang kali. Meskipun kerap mendapatkan penolakan yang sama, aku tak pernah menyerah walau lelaki itu selalu mengacuhkanku.

Uchiha Sasuke.

Dia bak butiran es di puncak himalaya, dingin dan tak tersentuh. Kami banyak berinteraksi saat kami melalui masa-masa indah kala menyandang status genin. Bekerja dalam tim yang sama membuatku perlahan mengetahui lebih dalam mengenai dirinya. Apa yang ia suka, apa yang ia benci, sifat dan pemikirannya, serta masa lalunya -meski hanya sekilas.

Namun tetap saja, ia tak tersentuh. Ia terlalu dingin. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan desa, aku merasa begitu hancur. Seorang bocah berusia delapan tahun sepertiku telah merasakan sakitnya ditinggal pergi oleh orang yang sangat kucintai. Terdengar melankolis tapi begitulah adanya.

Namun, perlahan tapi pasti, takdir mempertemukan kami kembali. Kami bersatu setelah sekian lama berpisah, bekerja sama layaknya kami masih berada dalam satu tim. Di medan perang, aku membuktikan kepada Sasuke dan Naruto bahwa aku telah berbeda. Aku tidak lagi menatap punggung mereka. Aku telah sanggup bertarung bersama mereka dengan punggung kami yang saling berhadapan.

Kami menyerang musuh sambil melindungi satu sama lain.

Hingga akhirnya setelah peperangan usai, banyak hal yang terjadi termasuk perbaikan besar-besaran di desa. Di saat itu, Sasuke memutuskan untuk pergi berkelana, meninggalkan Konoha untuk melihat dunia luar sebagai upaya menebus dosanya. Lagi dan lagi, aku tak mempermasalahkan hal itu. Meski sempat menawarkan diri untuk ikut dan dia menolak, aku menghargai keputusannya. Tentu saja. Tak ada alasan bagiku untuk memaksa. Lagipula aku sudah sangat terbiasa untuk menunggu. Kupikir, menunggunya sedikit lebih lama tidaklah buruk.

Terlebih lagi satu tindakan kecilnya membuatku yakin jika suatu saat, dia akan kembali untukku. Sasuke akan kembali ke desa dan menjadikanku miliknya.

Namun, semua keyakinan itu patah ketika dia hadir. Benar. Dia datang dan menawarkan sesuatu yang tak pernah kubayangkan akan diberikan olehnya. Dia hadir membawa cinta, sesuatu yang tak terduga sebelumnya.

Ini bukanlah pertemuan pertama kami. Namun tak kusangka jika ia bisa menyimpan perasaan sakral seperti ini kepada gadis sepertiku. Justru jika dipikir-pikir, ini sangat aneh, bukan? Dia adalah orang besar, seorang pemimpin muda sekaligus legenda dalam dunia shinobi karena memegang jabatan sebagai komandan utama pasukan Aliansi Shinobi pada perang dua tahun yang lalu. Jika dibandingkan dengan diriku, kasta kami sangatlah jauh. Bagaikan langit dengan bumi.

Namun ternyata seiring berjalannya waktu, dia berhasil mematahkan rasa itu. Dia menghancurkan keraguanku, masuk begitu saja ke dalam hatiku dengan membawa penawar yang tak kusangka. Benar, dia mengobati luka dalam hatiku. Dia mengobatiku yang lelah karena penantian panjang. Dia juga mengobatiku karena kehilangan. Bahkan kini, dia mengobatiku setelah rasa percaya diri dalam benakku hancur tak terbentuk.

Dia hadir dan memperbaiki semuanya, menjadikanku sosok tangguh yang lebih baik.

Dia datang dengan cinta, dan tak ada alasan bagiku untuk meragukan betapa tulusnya cinta itu. 

Cicatrize ✔️Where stories live. Discover now