Chapter 32

667 100 13
                                    

"Demikian laporan dari saya."

"Aa."

Gaara meletakkan gulungan pemberian Sakura di mejanya. Ia menatap dua orang gadis yang tengah berdiri tegak. Di punggung mereka, terdapat masing-masing tas ransel. Pemuda itu menghela napas. Pandangannya sedikit memelas kala kedua irisnya bersibobrok dengan milik gadis musim seminya itu.

"Tidakkah kalian mau tinggal beberapa hari lagi?"

Sakura menaikkan alis sementara Ino tersenyum geli. Tentu saja ia paham apa maksud pemuda itu. Tak ayal si gadis berambut pirang itu menyenggol sahabatnya, menuntut respon dari Sakura.

"Maafkan kami, Kazekage-sama. Tapi kami tidak bisa meninggalkan rumah sakit terlalu lama," ujar Sakura dengan nada tenang. Di depannya, Gaara memasang wajah datar. Tampaknya ia tak senang mendengar jawaban dari gadisnya.

"Baiklah. Hati-hati di jalan. Kabari aku jika kalian sudah sampai, Sakura."

Gadis itu mengangguk kecil. Baru saja ia ingin membungkukkan tubuh, seseorang mendobrak pintu ruangan ini dengan kasar. Ketiga anak Adam itu terkejut di tempat mereka masing-masing. Satu-satunya pria di antara mereka menatap datar sang pelaku yang kini langsung menunduk pertanda menyesal.

"M-maafkan saya, Kazekage-sama."

"Ada apa?"

Matsuri mendongak. Ia menatap Gaara dengan khawatir lalu berkata, "Nakamura-sama diserang di gerbang desa. Kebetulan dia sedang bersama anak bungsunya. Kini anaknya dalam kondisi kritis."

Tubuh Gaara tersentak kecil kala mendengar berita itu. Ia membulatkan mata lalu berkata, "Apa katamu?"

"Itu benar, Kazekage-sama. Saat ini Ameno-san juga sedang tidak ada di tempat. Para ninja medis membutuhkan bantuan Sakura-san karena mereka kesulitan untuk mengobati putranya yang terserang racun."

Sakura langsung memasang wajah serius. Ia kini berbalik, menghadap sang Kazekage lalu berkata, "Saya mohon ijin untuk tinggal di sini beberapa saat, Kazekage-sama. Mereka membutuhkan saya."

Tanpa basa-basi, Gaara langsung mengangguk. Pemuda itu bangkit dari duduknya, beranjak dari ruangan itu bersama dengan ketiga gadis yang mengekor di belakangnya.

***

"Sakura-san!"

"Bagimana rekam medisnya?"

Seorang pemuda memberikan sebuah clipboard yang berisi rekam medis anak berusia sepuluh tahun di depannya. Sakura mengamatinya dengan teliti. Setelahnya gadis itu mengangguk. Ia mengecek keadaan seorang anak laki-laki berusia tiga belas tahun yang tengah mengejang di atas brankar dengan wajah pucat.

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, Sakura menghadap empat orang ninja medis dari Sunagakure tersebut lalu berkata, "Teknik balon chakra. Apa salah satu diantara kalian bisa melakukannya?"

Dua orang gadis serta seorang pemuda yang merupakan ninja medis Sunagakure langsung menggeleng pelan. Teknik khusus itu baru saja mereka pelajari saat latihan. Meski telah melakukan praktik beberapa hari yang lalu, tetap saja akan sangat beresiko jika dilakukan oleh yang tidak berpengalaman di operasi yang sesungguhnya. Sakura memasang wajah tegas lalu berkata, "Aku akan mengambil alih. Siapkan segala sesuatu yang kuperintahkan."

"Ha'i."

Di luar ruangan, Gaara menaruh fokus pada Sakura yang tengah mondar-mandir mempersiapkan peralatannya. Dari balik kaca bening yang menghiasi pintu ruang operasi, Gaara dapat melihat gadisnya yang kini dalam balutan jubah hijau operasi dan tangan berlapis lateks, membuat si Kazekage muda ini terpesona sesaat. Ditambah lagi, ia melihat Sakura yang mengikat rambut merah mudanya, gaya rambut yang baru kali ini diperlihatkan padanya.

Cicatrize ✔️Where stories live. Discover now