Chapter 10

1K 142 6
                                    

"Mohon tahan tembakannya. Saat ini Naruto dan yang lainnya sedang ada di bulan."

"Apa?"

Tubuh Gaara tersentak sejenak. Ia tak memikirkan apapun selain kata 'yang lainnya' yang sebelumnya disebutkan oleh Hokage. Jika itu adalah tim dengan Naruto, maka rekan tim yang lain adalah-

"Mengapa mereka bisa ada di sana?"

Kakashi menjawab pertanyaan Mei dengan ringkas. Ternyata, putri bungsu Hyuga diculik oleh seseorang bermarga Otsutsuki. Meski ia sudah mengetahui permasalahan secara garis besar, ia tetap tidak tenang karena keberadaan seorang gadis saat ini. Namun ia tak mungkin menanyakan hal itu. Ia tidak berhak mengetahui apapun mengenai misi dari desa lain yang tidak berhubungan dengannya. Ia tidak bisa bertindak lancang kepada Hokage karena rasa penasarannya.

Sempat terjadi perdebatan kecil antara Raikage dan Hokage. Gaara diam-diam mengepalkan tangannya, berusaha untuk tetap terlihat tenang meski perasaannya tengah berkecamuk. Pemuda berambut merah itu menghela napas kemudian buka suara. "Raikage-dono."

"Ada apa?"

"Mohon berikan waktu satu jam lagi."

Gaara terus berusaha bernegosiasi bersama dengan Kakashi. Akhirnya setelah beberapa saat, Raikage mau tak mau menuruti permintaan merka setelah Mizukage dan Tsucikage setuju akan hal itu. Ia memberi waktu satu jam ke depan sebelum menembakkan meriam chakra dari Kumogakure. Ketiga Kage meninggalkan video dapat mereka masing-masing sementara Kakashi dan Gaara masih berada di tempat mereka.

"Sakura itu gadis yang kuat, Gaara. Kau tidak perlu mencemaskan dirinya."

Pemuda berambut merah itu tersentak kecil, tak menduga jika Kakashi tau apa yang tengah ia pikirkan sekarang.

"Aa," jawab Gaara seadanya. Sejujurnya ia sendiri pun tidak tau untuk menjawab apa lagi selain itu. Kakashi tersenyum di balik maskernya. Ia pun bangkit dari duduknya kemudian kembali mengawasi situasi dari luar.

Ya, kuharap itu benar adanya.

***

Gaara mengetuk kakinya di lantai dengan tak sabaran. Saat ini ia tengah berada di atap gedung Kazekage guna mengawasi para shinobi yang tengah berusaha menghancurkan meteor sebelum mendarat ke Sunagakure. Sesekali ia ikut andil dalam menahan serangan meteor tersebut meski pikirannya sedikit tidak fokus.

Apa benar Sakura baik-baik saja?

Gaara menghela napas pelan. Ia kembali menatap ke bulan yang terlihat aneh, dimana warnanya semakin menguning dan terdapat bayangan di belakangnya. Gaara membulatkan mata, tak paham dengan apa yang terjadi saat ini.

"Apa yang terjadi?"

"Kazekage-sama, kami menerima laporan dari Konohagakure," ujar seorang gadis berkacamata di belakangnya.

"Katakan."

"Bulannya kini terbelah. Kita harus bertindak sebelum separuh bagian bulan tersebut menghantam bumi."

Pernyataan dari gadis itu sontak membuat Gaara membalikkan badan, menatapnya dengan tak percaya. Meski demikian, ia tetap harus berpikir jernih. Tentu saja ia tak bisa mengambil keputusan sendiri sementara kage lain memutuskan untuk menyetujui permintaan Kakashi sebelumnya.

"Berapa waktu yang tersisa?"

"Sepuluh menit," jawab Kankuro dengan cepat. Gaara mengangguk singkat lalu berkata, "Kita tunggu arahan dari Hokage."

Sejujurnya, hati Gaara sangat risau sekarang. Ternyata ini adalah jawaban dari suratnya yang tak terbalaskan sejak dua belas hari yang lalu. Ia sempat berpikir jika Sakura merasa aneh dengan suratnya sehingga tak mau membalasnya. Namun ternyata hal itu terjawab sekarang. Ternyata Sakura belum menerima suratnya lantaran tengah menjalankan misi di tempat yang jauh.

Cicatrize ✔️Where stories live. Discover now