Chapter 15

1K 125 29
                                    

"Sudah sampai."

Sakura terkekeh kecil melihat wajah murung Gaara. Setelah sesi berpelukan tadi, mereka memutuskan untuk jalan-jalan sebentar. Tak terasa langit telah menggelap, menyadarkan dua insan berbeda gender tersebut untuk kembali ke rumah masing-masing. Gaara memutuskan untuk mengantar Sakura pulang sementara Sakura terima saja. Lagipula, ia masih ingin bersama Gaara lebih lama.

Namun ketika mereka sampai di apartemen milik gadis itu, Gaara jadi tidak rela untuk melepaskan tautan tangan mereka.

Iya, tautan tangan. Sedari tadi, pemuda itu terus menggenggam tangan Sakura dengan erat, mengabaikan bagaimana rona tipis menghiasi pipi Sakura atau tatapan menggoda dari penduduk desa terhadap mereka. Tentu saja. Melihat bagaimana interaksi antara pemimpin desa tetangga dengan salah seorang kunoichi legendaris dari Konoha membuat mereka menjadi buah bibir. Sakura yakin, kabar ini akan menjamur kemana-mana di esok hari.

"Kau ingin masuk dulu, Gaara-kun?"

Baiklah, kembali lagi pada sepasang anak Adam yang masih berdiam diri di depan pintu, dimana saat ini Sakura tengah tersenyum manis sementara Gaara merespon dengan senyum tipis.

"Memangnya boleh?"

"Tentu saja. Kurasa mengisi perut sebentar tidaklah buruk. Atau kau ingin langsung pulang saja?"

"Tidak, aku mau bersamamu," jawab Gaara dengan cepat.

Sakura tak dapat menahan diri untuk tertawa. Ia segera membuka pintu lalu masuk duluan ke dalam apartemennya. Setelahnya Gaara ikut masuk. Ia menatap interior kediaman gadis ini dengan seksama. Sejenak ia membatin, tiba-tiba teringat insiden ia dipukul oleh Sakura ketika tidur di ranjang yang sama dengan gadis itu.

"Apa kau keberatan untuk menungguku memasak? Atau ingin makan di luar saja?"

Kepala Sakura menyembul dari balik dinding pembatas antara dapur dan ruang tengah. Bukannya menjawab, Gaara justru bangkit dari duduknya kemudian melangkah mendekati Sakura, mendatangkan heran pada gadis itu.

"Aku ingin melihatmu memasak," ujar pemuda itu.

Sakura tersenyum tipis. Ia segera mengikat apron yang telah terpasang di tubuhnya lalu merenggangkan jari. Gadis itu mengeluarkan daging serta beberpa sayuran dari dalam kulkas. Kini ia siap untuk mengeksekusi beberapa bahan makanan di depannya. Gadis itu mencuci tangan lalu berkata, "Baiklah. Selamat menikmati pertunjukan anda, tuan."

Gaara memandang pribadi yang tengah sibuk itu dalam diam. Ia melipat kedua tangannya di dada lalu menyandarkan punggungnya di dinding. Entahlah, ia selalu suka melihat seseorang yang sibuk berkutat dengan berbagai peralatan dapur. Bahkan apabila ia di rumah, ia selalu menonton pertunjukkan memasak kakaknya di dapur. Ia tak dapat membantu apapun lantaran sangat payah dalam urusan ini. Namun tetap saja, melihat seseorang tengah serius memasak adalah salah satu hal yang ia senangi.

"Ah, Gaara-kun. Aku lupa membuatkan minuman untukmu. Sebentar, ya."

"Tidak perlu, lanjut saja."

"Eh?"

Gaara tersenyum tipis. Ia mengangkat dagunya sedikit, memberi isyarat untuk Sakura agar tetap fokus pada kegiatannya.

"Nanti kau haus, Gaara-kun. Aku buatkan teh, ya?"

Baru saja Sakura ingin menyeduh air, ia mendapati Gaara menuangkan air minum ke dalam gelas. Entah sejak kapan pemuda itu tau dimana tempat Sakura meletakkan gelas. Melihat Gaara baik-baik saja dengan minum air membuat Sakura tertawa. Akhirnya ia menuruti Gaara kemudian kembali melanjutkannya kegiatannya yang sempat tertunda.

Gaara kembali mengamati Sakura dalam diam. Dalam hati ia membatin betapa cantiknya gadis ini. Bagi Gaara, gadis itu selalu tampak menakjubkan apapun yang ia lakukan. Pandangannya tak lepas sedikitpun dari gadis itu. Sementara di sisi lain, Sakura tak sadar jika ia tengah diperhatikan. Fokusnya saat ini hanya pada panci yang berisi sup di depannya. Ketika menunggu supnya matang, ia segera menyiapkan daging untuk diolah menjadi tonkatsu. Tangannya memotong daging di depannya dengan lincah kemudian memarinasi dengan beberapa bumbu. Setelahnya ia menyiapkan telur, tepung dan bahan lainnya sebelum menggoreng daging tersebut.

Cicatrize ✔️Where stories live. Discover now