Chapter 1

1.9K 179 30
                                    

"Ekhem. Baiklah kita mulai saja. Sakura-chan, perkenalkan ini-"

"Aku sudah mengenalnya, Naruto. Kau tidak perlu melakukan itu."

"I-i-iya juga, ya.."

Sakura menghela napas, sudah sangat terbiasa dengan tingkah bodoh teman sejawatnya ini. Gadis berambut musim semi itu pun menoleh, menatap sosok berambut merah yang ada di samping Naruto. Gadis itu menunduk dalam lalu berkata, "Selamat datang di Konoha, Kazekage-sama. Semoga anda menikmati waktu anda di sini."

"Aa, terima kasih."

Sakura pun kembali berdiri tegak. Ia memberikan senyuman terbaiknya untuk sang Kazekage kemudian pamit undur diri. Setelahnya ia melanjutkan langkah, menuntaskan niatnya untuk pergi ke rumah sakit.

"Kau payah sekali, kawan," gerutu Naruto di sampingnya.

"Kau juga terlalu bodoh, sialan."

"H-hee. Habis kau bertanya kepadaku yang notabene jomblo, bodoh! Jika kau menginginkan tips untuk mendekati wanita, harusnya kau mendatangi Kakashi sensei! Bukan aku, dattebayo!"

Gaara menatap sosok bersurai kuning di sampingnya dengan tajam. Tanpa basa-basi, ia memukul kepala Naruto dengan keras lalu pergi meninggalkan pemuda yang tengah kesakitan itu. Gaara menghela napas, berusaha untuk cuek meski rasanya ingin mengubur diri dalam tong pasirnya karena malu dengan perhatian orang-orang.

"Dasar bocah merah sialan! Tak akan kumaafkan kau, Gaara! Lihat saja nanti, jika aku menjadi Hokage, aku tidak akan mau membantumu nanti, Setan Merah!"

Perlu kalian ketahui bahwa, hanya Naruto yang bisa memaki Kazekage dengan cara demikian. Ya, hanya dia.

***

"Ini adalah pasien terakhir, Sakura-san. Sekarang kau bisa beristirahat."

"Ah, benarkah? Terima kasih, Yumi-chan."

Gadis bernama Yumi itu menunduk lalu beranjak dari ruangan serba putih itu. Sakura pun menghela napas, menghempaskan punggungnya di sandaran kursi lalu memejamkan mata. Sebelum mengisi perut, mengistirahatkan pikiran adalah hal pertama untuk memulai jam istirahat. Biasanya ia akan memikirkan sesuatu yang dianggap rumit selama seharian ini, baik itu tentang kasus penyakit pasien, obat-obatan, ataupun misi.

Namun kali ini, justru hal lain yang memasuki pikirannya tanpa permisi.

Uchiha Sasuke.

Sakura menghela napas. Seketika rindu pun merasuki hati. Gadis itu memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sakit.

Sedang apa Sasuke saat ini? Apakah dia baik-baik saja dalam perjalanan ya? Apakah ia mengalami kesulitan selama ini?

Kira-kira, begitulah isi pikirannya sekarang.

"Hoi, jidat! Aku datang~"

Lamunan Sakura buyar ketika mendengar satu suara yang ia kenal dengan baik. Bibirnya membentuk kurva indah ketika sang pemilik suara menampakkan diri dari balik pintu. Sakura membuka jubah dokternya, siap untuk makan besar sesuai dengan ajakan Ino kemarin.

Kedua kunoichi itu melangkah menyusuri jalan. Kedai yakiniku langganan Chouji adalah tujuan mereka saat ini. Pria tambun itu tiba-tiba saja mengajak rekan satu angkatan nya untuk makan malam. Hal itu merupakan hal yang biasa. Namun yang tak biasa adalah ketika Chouji berkata akan mentraktir mereka semua. Ini merupakan satu kesempatan yang langka, dimana selama ini Chouji hanya mau mengeluarkan uang demi makan besar hanya untuk dirinya sendiri.

"Sakura-chan! Ino! Akhirnya kalian datang dattebayo. Hampir saja aku ingin menjemput kalian."

Sakura hanya tersenyum seadanya. Ia pun segera duduk di kursi kosong di samping Naruto. Namun berapa terkejutnya ia ketika melihat sosok berambut merah yang ia kenal. Sakura mengerjapkan mata, bingung dengan eksistensi sang kazekage di tengah mereka.

Cicatrize ✔️Where stories live. Discover now