Chapter 22

837 109 6
                                    

Usai mengantar kepergian sang kekasih ke gerbang Aun, Sakura bersiap untuk kembali ke rumah sakit. Bagaimanapun urusannya di sana belum selesai. Namun niat tersebut harus terhenti lantaran Kakashi menyuruhnya untuk ikut ke gedung Hokage. Tak hanya itu, ia turut mengutus seorang jonin untuk memanggil sang jinchuriki Kyuubi yang sebelumnya tidak ikut mengantar Gaara lantaran kondisinya masih belum fit. Sementara Sakura hanya menurut, meski dalam hati ia bertanya-tanya ada gerangan apa sehingga sang Rokudaime Hokage itu meminta mereka untuk bertemu walau harus mengusik waktu istirahat Naruto.

"Apakah ada misi untuk kami, sensei?" tanya Sakura begitu mereka sampai di sana. Kakashi mengggeleng ringan. Pria bersurai perak itu menoleh pada Naruto lalu bertanya, "Bagaimana keadaanmu?"

Naruto menyengir lebar. "Tenang saja, dattebayo! Istriku merawatku dengan sangat baik," jawabnya seraya mengacungkan ibu jari. Jawaban  tersenyum membuat seulas senyum hadir di wajah berbalut masker itu. Kakashi mengangguk. Kini ia menunjukkan sebuah gulungan dan sebuah buku catatan berukuran kecil yang ada di atas meja kerjanya, membuat dahi keduanya mengernyit tipis.

"Apa itu, dattebayo?"

"Kedua benda ini milik Sasuke. Gulungan itu adalah laporan misi, sedangkan buku itu adalah miliknya pribadi."

Kalimat itu membuat pasangan muda-mudi tersebut tersentak kecil. Keduanya memasang wajah serius, membuat atmosfer di ruangan ini sedikit mencekam.

Kakashi menatap Sakura. "Katakan padaku, apa yang terjadi pada Sasuke saat kau mengobatinya?"

"Terjadi pendarahan di alveolus. Sasuke-kun mengalami batuk darah tanpa henti ketika aku mengobatinya. Ketika aku memeriksa matanya, syaraf dan pembuluh darah pada matanya meradang. Dari apa yang kuanalisis, kurasa dia mengalami Microscopic Polyangiitis."

"Apakah itu penyakit bawaan? Atau itu disebabkan oleh racun dari musuh?"

Sakura menggeleng guna menjawab pertanyaan dari Naruto. "Ini adalah penyakit autoimun. MPA tidak ada kaitannya dengan racun. Kurasa Sasuke-kun sudah lama menderita penyakit ini, mengingat radang tersebut sudah cukup parah."

Kakashi mengangguk singkat. Dengan kemampuan Sakura yang mumpuni, tentu saja ia tidak meragukan diagnosis gadis itu.

"Apakah ini penyakit keturunan?" tanya Kakashi yang masih tampak penasaran.

"Setauku tidak, sensei. Memangnya ada apa? Apakah Sasuke-kun menuliskan sesuatu tentang penyakitnya di gulungan atau buku itu?"

Pertanyaan Sakura tepat sasaran, namun sedikit melenceng. Pria itu mengangguk lalu menyodorkan salah satu gulungan. Ia berkata, "Di sini tertulis jika Sasuke baru saja mengalahkan sekelompok nuke-nin yang diduga dari Kirigakure. Namun dia juga merinci kondisi kesehatannya di akhir laporan. Kurasa penyakit yang Sasuke derita sama seperti penyakit yang dialami oleh Itachi."

"Uchiha Itachi? Apa dia sungguh memiliki riwayat penyakit ini?"

Kakashi mengangguk tipis. "Sasuke pernah bilang, setelah ia berhasil membunuh itachi, Madara- tidak, maksudku Obito membeberkan jika Itachi menderita penyakit yang cukup parah. Mereka tidak tau pasti apa penyakit itu, mengingat Itachi bukan tipe orang yang mau terbuka tentang dirinya. Namun mengingat bagaimana gejalanya, Sasuke merasa jika penyakit yang ia derita mirip dengan penyakit kakaknya."

"Tapi Sakura-chan bilang, itu bukan penyakit keturunan. Kenapa Sasuke juga mengalaminya?" tanya Naruto kembali. Sakura mengulum bibir lalu berkata, "Penyakit autoimun bisa menjangkit siapapun. Mungkin Sasuke-kun berlebihan dalam menggunakan chakra dalam pertarungan sehingga tubuhnya memproduksi antibodi secara berlebihan. Mengingat jika misi yang dia terima selalu berat, kurasa cukup masuk akal jika dia mengalami hal seperti ini."

Cicatrize ✔️Where stories live. Discover now