Chapter 41

780 84 25
                                    

"Maafkan aku atas semua kekacauan ini, Rokudaime."

Gaara membuka topi khas Kazekage miliknya lalu membungkuk cukup dalam bersama kedua saudaranya, menampakkan penyesalan mereka atas kejadian tak terduga yang menimpa salah satu tamu mereka yang juga merupakan kekasihnya. Gaara sudah meminta maaf sebelumnya kepada Kakashi dan tentu saja dibalas dengan baik oleh pria bersurai perak itu. Namun ia merasa jika kali ini ia perlu melakukannya lagi di hadapan Sakura dan Shikamaru sekaligus.

"Sudah kukatakan untuk tidak membahasnya lagi, Gaara-kun. Lagipula kau bisa lihat sendiri, Sakura sudah baik-baik saja sekarang," jawab Kakashi lalu memegang pundak Gaara, menuntun pemuda itu untuk menegakkan tubuhnya kembali.

"Kau tau sendiri kan jika anak itu sangat kuat. Hal seperti ini tidak akan membuatnya kalah begitu saja," sambung Kakashi yang kemudian dibalas dengan senyum oleh sang pemuda Kazekage tersebut.

"Aa. Anda benar," jawab Gaara. Kini pemuda itu mengalihkan pandangan pada gadis berambut merah muda di belakang Kakashi. Ia melebarkan senyumnya ketika mendapati cincin yang ia berikan ternyata dipakai oleh gadis iitu. Entah mengapa, perasannya mendadak membuncah, begitu senang hingga rasanya hampir meluap di dalam dadanya.

"Aku akan mengunjungimu nanti, Kakashi-san. Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

Kakashi tertegun sejenak. Namun mendengar Gaara yang memanggilnya dengan cara yang lebih snatai langsung membuatnya tersenyum tulus, sadar akan maksud dari kunjungan yang dijanjikan oleh pemuda itu.

"Aku akan menunggumu. Datanglah kapanpun kau mau, Gaara-kun."

Pemuda itu mengangguk kecil. Ia melirik sang kakak sulung sekilas lalu melempar pandangan pada pemuda berkuncir di depannya. "Datanglah bersama keluargamu untuk membicarakan kelanjutannya. Aku dan Kankuro akan menyerahkan urusan ini sepenuhnya padamu dan kakakku."

"Aku mengerti. Terima kasih," jawab Shikamaru yang mengundang rasa penasaran dalam diri Sakura.

"Baiklah. Kalau begitu kami pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik."

Kakashi mengakhir pembicaraan mereka. Pria itu menunduk sekali lagi sebelum melangkah terlebih dahulu untuk masuk ke dalam tandu kemudian disusul oleh Shikamaru dan Sakura. Jonin dan ANBU yang ditugaskan untuk mendampingi mereka pun telah berada di posisi mereka masing-masing. Perjalanan panjang akan dimulai.

Baru lima langkah ia tapaki, Sakura berbalik ke belakang guna menatap sang kekasih. Gadis itu melambaikan tangan seraya tersenyum lebar, mengucapkan perpisahannya pada Gaara dan dibalas dengan senyuman tulus oleh pemuda itu.

Kini rombongan Hokage tengah melintasi area gurun yang masih berada dalam kawasan Kaze no Kuni. Selama perjalanan, Sakura tak melepas pandangannya dari Shikamaru. Seolah sadar akan apa yang tengah gadis itu pikirkan, Shikamaru menghela napas lalu menatapnya tanpa minat.

"Aku melamar Temari kemarin malam."

Sakura melotot, menatapnya tak percaya.

"Sungguh?!"

Shikamaru menaikkan sebelah alisnya. "Kau pikir aku berbohong?" tanya pemuda itu tak terima.

"Tidak, bukan begitu maksudku," jawab gadis itu. "Aku hanya sedikit terkejut. Lalu apa kata Gaara-kun dan Kankuro-san?"

"Dia bilang semua tergantung kakaknya. Jika Temari setuju maka mereka tidak bisa menolak. Ya, walau mereka sempat menanyakan beberapa hal yang merepotkan, tapi kurasa semuanya berjalan lancar kemarin."

Sakura tersenyum lebar. Ia menepuk punggung Shikamaru dengan keras dan membuat pemuda itu tersentak. "Selamat untukmu kalau begitu!" seru Sakura. Shikamaru pun tersenyum tipis. "Terima kasih. Oh iya, lalu bagaimana denganmu? Gaara bilang, pernikahan kalian akan diselenggarakan setelah pernikahan kami. Apa itu tidak masalah untukmu?"

Cicatrize ✔️Where stories live. Discover now