8

15K 567 5
                                    

Ana terlihat mematung disana, ia skeptis untuk membantu atau tidak, apalagi ketika lelaki itu mulai menyadari kehadirannya.

Pria itu langsung mengusirnya dengan bentakan yang masih berupa bisikan. "Go! Just get out of here if you want to stay alive!!" tandasnya, Ana bingung, ia terlihat kesakitan parah.

Bahkan tiap kali bergerak lelaki itu meringis, apalagi mendengar suara nafasnya yang terkesan berat dan tercekat ditambah suhu udara yang semakin turun membuat lelaki itu menggigil kedinginan.

"Go away!" tandasnya.

Tapi bodohnya, Ana malah justru mendekat kehadapannya dan lepas tangan Alcyone yang terus meremas lukanya.

Ana segera ambil syal miliknya yang sejak tadi melingkar dilehernya, kini ia lingkarkan syal merah itu ke area pinggang dan perutnya yang terus mengeluarkan darah.

Intinya sekarang yang ia lakukan adalah menghambat pendarahan agar tidak terlalu banyak mengeluarkan darah di perutnya.

Disamping itu juga dirinya terus menekan luka yang sudah ditambal oleh syal miliknya, agar darah tidak lagi keluar.

"Why do you help me?" tanyanya dengan pandangan mata yang mulai kabur dan nafas yang masih berat.

"Maybe its because i'm human."

"Some human doesn't help people who like to kill."

"I dont know."

"You mere human." ucapnya tersenyum mentah.

Sepertinya Alcyone tidak menyadari kalau ia adalah orang yang pernah dirinya jual, apakah mungkin karena ia memakai topeng sekarang?

Tapi mirisnya seluruh pandangan Alcyone mendadak kabur dan ia terjatuh tak sadarkan diri.

Ana tampak bingung, ia khawatir kalau nafasnya berhenti, ia coba periksa apakah hidungnya masih bernafas ternyata benar dugaannya, nafasnya terhenti.

Ia langsung baringkan pria itu di atas tanah lalu lakukan CPR atau resusitasi jantung, memompa dadanya berkali-kali hingga lelaki itu bisa kembali bernafas pada akhirnya dan batuk-batuk.

Ana merasa sangat lega, apalagi ketika melihat lelaki itu masih ada tanda-tanda hidup.

Meski yang dilakukannya masih sama seperti tadi, merasa sakit menahan lukanya.

"Why are you still here?" tanya Alycone.

"I'm going to help you."

"You must leave me die here!"

"I can't just leave you die here."

Baru akan berkata, Alcyone langsung dibekap mulutnya oleh Ana. Wanita itu merunduk dan tampak menyadari kalau ada beberapa polisi interpol disana.

Para polisi itu terlihat saling berlalu lalang, didepan sana, tampaknya mencari keberadaan Alcyone.

Ana merasa sangat tegang, kalau ia ketahuan menolongnya pun ia pasti akan kena getahnya juga. Ia sangat amat berharap dirinya tidak disadari keberadaannya.

Tapi harapan hatinya ketika itu mirisnya tidak terkabul, seorang polisi tak sengaja melihat ke arah sana dan berniat mendekati mereka. Ia berteriak dari sana.

"Hey, what are you doing?" tanyanya penasaran.

Ia melangkah mendekati mereka dan kini terbelalak kaget saat melihat orang yang dicarinya sedang tergeletak disana.

Momen yang bagus, ia berniat akan memanggil teman-temannya yang lain.

"Hey, he is here!" baru berteriak seperti itu, ia langsung tertembak oleh seseorang, tidak lain itu adalah ajudan Alcyone Beberapa ajudannya tampak berkumpul disana dan langsung berlari mendekati mereka.

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]Where stories live. Discover now