35

5.1K 180 0
                                    

"Kok bisa bisanya Ana kenal sama seorang bos mafia? Astagfirulloh... jadi... yang mengaku sebagai suaminya sekarang, bos mafia?" tanya Hilma tak habis pikir.

"Gue rasa Ana dijebak deh... tapi apa untungnya dia menyamar sebagai suaminya? Dan apa untungnya dia menjebak Ana?" tanya Reno.

Hilma terdiam memahami perkataannya. "Apa mungkin... Ana kenal dia dari luar negeri? Kan waktu itu Ana sempet kerja di luar negeri kan? Apa mungkin mereka saling ketemu disana?"

"Enggak tahu gue. Kayaknya ada yang disembunyiin Ana selama ini dari gue... mungkin itu terjadi pas gue lagi koma di rumah sakit." ujar Reno.

Hilma kemudian tersadar. "Tunggu, waktu itu sih dia sempet minjem duit ke gue... berapa juta gitu... terus katanya buat biaya rumah sakit lo... dia minjem duit bukan ke rentenir kan ya? Soalnya waktu itu dia sempet bilang butuh uang berapa belas juta lagi buat biaya pengobatan lo. Dia juga ngeluh kalo dia enggak bisa minjem ke bank, karena ktpnya enggak ada. Bisa jadi kan dia minjem ke rentenir yang merupakan seorang mafia?" tanya Hilma.

"Mana mungkin sih."

Mendadak bu Desi berkata.

"Denger denger sih bos mafia itu juga suka ngasih pinjaman, dan banyak orang yang dijual ke luar negeri buat jadi jaminannya karena enggak bisa bayar hutang." ujarnya membuat mereka berdua tersentak kaget.

"Astagfirulloh... jadi... Ana... dijual ke luar negeri sama orang itu?" tanya Reno tidak percaya, ia sangat miris mendengarnya, sangat tidak disangka begitu berat yang dilalui Ana ketika tak sadarkan diri. Rasanya ingin menangis hingga membuatnya berkaca-kaca matanya.

"Kenapa Ana enggak ngomong ke gue soal ini? Pantes aja waktu itu gue bingung kenapa dia tiba-tiba ada di China. Ternyata dia dijual ke luar negeri sama mafia sialan itu." ucapnya penuh dendam. Bu Desi menambahkan.

"Saudara mas dijual ke luar negeri emang? Ya ampun... terus gimana nasibnya sekarang? Kebanyakan dari mereka bahkan suka dijadiin pelacur loh."

Reno tersentak kaget. Ia makin naik pitam. "Gue harus ngasih dia pelajaran!" tandas Reno yang langsung berniat pergi menghampiri Alcyone meski mencoba ditahan oleh Hilma, ia terlalu bersikeras untuk menemuinya. Hingga ia langsung berada dihadapannya. Kebetulan Alcyone masih berada didepan sana.

Ia langsung tinju wajah Alcyone. Tentu kedua bodyguardnya langsung menghadangnya dan menahannya melakukan serangan lagi. Alcyone dibantu bangkit oleh seorang bodyguardnya. Ia tertawa mentah, mengusap ujung bibirnya yang berdarah.

"Manusia gak punya hati lo! Iblis! Bajingan! Lo ngejual Ana kan ke luar negeri? Lo ngejadiin Ana pelacur sialan!" tandasnya kesal kembali melakukan perlawanan, berontak terhadap bidyguardnya dan kembali meninju Alcyone berkali-kali hingga dirinya terjatuh ke tanah.

Alcyone masih terdiam. Seakan dirinya menyadari kalau Reno sudah pasti tahu tentang semua ini. Rahasia yang dirinya tutup rapat rapat kini mulai tersingkap. Apakah ini memang waktunya?

Padahal ia masih ingin berlama lama, menjadi suami dari adiknya itu.
Ah tidak... rasanya masih tidak mau menyudahi ini... lebih baik bungkam saja mereka berdua.. 

Alcyone memberi isyarat kepada dua anak buahnya, seketika anak buahnya langsung bekap Reno dan Hilma dari belakang lalu bawa mereka masuk ke dalam rumahnya dalam keadaan pingsan. Sedangkan bu Desi, dirinya dihadang sebuah pistol. Diancam.

"Awas kalo lo sampe kasih tahu ke orang lain." ujar anak buahnya. Bu Desi ketakutan dan mengiyakannya saja.

Ana baru saja ditelepon oleh seseorang, tidak lain itu adalah temannya kerja dulu. "Iya Ris ada apa?"

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]Where stories live. Discover now