21

10.9K 358 10
                                    

Ana menoleh ke arahnya dan terdiam berpikir. Menggeleng.

Alcyone merasa miris, bahkan dirinya saja dilupakan olehnya. "Saya Alcyone, orang yang pernah menjual kamu ke luar negeri." ucap Alcyone.

Ana terdiam sesaat didalam kepalanya mulai muncul kilasan seseorang yang waktu itu datang ke rumahnya lalu berkata padanya.

"Rayyan dibunuh oleh bos Alcyone." ucap pria misterius itu yang langsung membuat Ana melotot tidak percaya. Bahkan saat ini ketika ia mengingat semua itu, ia langsung lempar bunganya, maupun bantal, vas bunga, gelas atau apapun hingga pecah dan berserakan.

"Pembunuh! Alcyone pembunuh! Pergi kamu! Pergi! Kamu sudah membunuh suamiku! Pergi kamu!" tandasnya.

Alcyone coba terus menghindarinya dan menjauhkan dirinya dari wanita itu tapi mirisnya wanita itu terus mencakar bahkan sampai menggigit karena geregetan, melampiaskan kemarahannya.

Alcyone sedikit bingung. Ia mendadak memiliki sebuah ide. Ia langsung menahan serangannya dan balik mencengkeram tangannya lalu berbisik ke telinganya. "Kau tahu, saya hanya berbohong, saya Rayyan suamimu." ucapnya tersenyum menyeringai.

Ana tersentak melotot balik menatap wajahnya. Mendadak dirinya terdiam lirih. "Suamiku?"

"Benar.... Saya suamimu Rayyan bukan Alcyone, apa kau melupakan diriku sebegitu cepat, babe? Aku adalah suamimu tercinta jadi berlututlah dibawah kakiku sekarang. Kamu milikku." ucap Alcyone membelai pipinya lembut.

Ana yang semula marah dan berontak segala macamnya jadi lebih tenang.

"Mas...Rayyan..?" tanyanya.

"Ya, kau tidak semestinya melupakan suamimu, bukan?" tanyanya menyeringai.

Ana balik memegang tangan Alcyone dan menciuminya.

Alcyone memeluknya erat saat itu. "As i said, you are mine forever, babe." ucapnya.

Sebuah fakta yang menarik, dimana Ana kemudian menurut saja apa yang dikatakannya, tapi berkat itu juga Ana jadi lebih sadar lagi, lebih terlihat hidup dan mau disuapi makanan oleh Alcyone, bahkan dirinya sampai bisa bertanya beberapa hal pada Alcyone.

Meski sekalipun ia malah jadi keterusan menganggapnya suaminya, Rayyan, yang telah meninggal. Yah, keuntungan juga sih buat dirinya, karena wanita itu mulai sekarang dan seterusnya akan berada terus di dalam genggamannya.

Bahkan kalau perlu tidak usah sadar saja sekalian. Supaya tidak usah dikejar lagi, karena begitu melelahkan untuk terus mengejarnya.
Alcyone tersenyum memandang Ana yang dagunya terus ia belai.

Ia sangat rindu dengan wajah lugunya ini, sudah berbulan-bulan dirinya tidak bertemu dengannya, rindu itu terbayar sudah, bahkan ia sangat ingin melampiaskan hasrat terpendamnya atasnya. Tapi sayangnya, mereka belum menikah.

Apakah tidak apa-apa ya? Sedangkan dia adalah seorang muslimah yang taat...

Alcyone pun langsung melihat di pencarian google tentang hal itu, ternyata tidak diperbolehkan bahkan jatuhnya itu sebagai perbuatan zina yang dilarang oleh agama.

Alcyone mendadak memiliki ide, mungkin ini sedikit konyol, tapi ia coba untuk lakukan itu di keesokan harinya dirumah sakit.

Ia mencoba untuk memanggil penghulu dan nikahkan dirinya dengan Ana detik itu juga. Meski Ana sendiri tidak mengerti dengan hal ini, ia bahkan bertanya pada Alcyone saat itu. "Kenapa kita nikah lagi?" tanya Ana polos.

"Karena pernikahan kita yang kemarin itu belum sah babe." bisiknya dengan kopiah diatas kepalanya.

Ini tindakan yang konyol, ketika Loki melihat pemandangan diruang rawatnya ini. Kenapa Alcyone begitu sesumbar ingin menikahi Ana padahal wanita itu masih dalam keadaan setengah sadar seperti ini? Apakah dirinya lupa kalau Ana baru saja kehilangan Rayyan?

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]Where stories live. Discover now