49

11.8K 245 6
                                    

Alcyone dengan tampilan fresh dan barunya, baju kasualnya yang tampak cocok dengannya.

Ana memalingkan wajahnya sebal. "Kelamaan. Kemana aja? Nyari istri lagi?" tanya Ana judes.

Alcyone terkekeh. "How can i find someone else, padahal saya sudah menemukan yang terbaik itu didepan?" tanya Alcyone. Ana masam.

"Gombal banget... Belajar dari luar negeri gombalnya? Diajarin siapa?"

"Sengaja belajar sendiri supaya bisa buat kamu baper tiap hari." ujar Alcyone tersenyum, Ana ingin tertawa tapi mencoba meredam tawanya. "Apa sih..."

Alcyone beralih menjongkokkan tubuhnya yang jangkung hingga sepantaran dengan Maryam. "Jadi ini anak kita? Hey anak manis... Apa kabarmu hmm?" tanya Alcyone mencubit pipinya sang anak pun menangis ketika dicubit olehnya.
Ana segera mendiamkan tangisannya dengan menggendong sang anak.

"Jangan nangis nak, ini tuh ayah kamu. Ayah nyebelin yang rela ninggalin kita. Yang bikin php mulu kerjaannya."

"Haha mencoba membalas dendam lewat anak ceritanya?" tanya Alcyone. "Iya lah wajib itu..."

Alcyone gemas dan sesumbar ingin mencubit pipi Ana, tapi Ana keburu pergi kabur membawa Maryam. Mereka saling kejar-kejaran saat itu. Reno dari kejauhan melihat mereka dan hanya bisa tersenyum melihat mereka.

Cukup kaget juga padahal dengan kedatangannya yang tiba-tiba seperti itu, tapi melihat keceriaan mereka, membuatnya ikut bahagia atas hal ini.
Tak lama kemudian mereka pun saling berkumpul. Duduk berjajar dikursi taman.

"Maaf jika kedatangan saya terlalu lama. Saya berharap datangnya saya di hari ini dapat menyudahi kegelisahan kalian selama ini..." ujar Alcyone.

"Enggak semudah itulah..." ujar Reno.

"Eh?" Alcyone sedikit bingung.

"Lo harus gue hukum." ujar Reno.

"Oke. Apa hukumannya?"

Beberapa saat kemudian Alcyone memakai penutup mata mengejar entah Ana, Reno dan Maryam. Tentunya Maryam digendong oleh Ana, supaya terhindar dari Alcyone. Alcyone terus mencoba mengejarnya.

Mereka terlihat ceria disana, saling tertawa serentak ketika dikejar seperti itu. Alcyone coba mengintip tapi Ana langsung protes.

"Yang ngintip kena hukuman lebih parah!" pekik Ana. Alcyone yang mendengar suara Ana langsung berlari menuju suara Ana, meski Ana keburu berhasil kabur darinya, mereka terus kejar-kejaran seperti itu.

Hingga akhirnya Alcyone pun terjatuh karena kelelahan, sesak nafas hingga akhirnya jatuh pingsan. Ana dan Reno kaget melihatnya, mereka langsung hampiri Alcyone.

"Mas... mas Alcyone!" pekik Ana merasa sangat ketakutan hingga mencoba bangunkan berkali-kali. Namun tiba-tiba saja Alcyone langsung bangun dan menarik tangan Ana. Ternyata ia hanya berpura-pura.

Alcyone mendapatkan Ana dan Maryam dengan mudah. Maryam menangis karena kaget, sedangkan Ana tertawa geli dikelitiki oleh Alcyone. Ana mencoba kabur tapi sayangnya lelaki itu sudah keduluan memeluknya.

Potret bahagia itu... benar-benar dirinya rasakan sekarang. Terima kasih pada Alcyone yang telah hadir menumbuhkannya.

Sama halnya dengan Alcyone, lelaki itu tampak sangat senang dengan bagaimana semua itu berlalu, dirinya yang semula memiliki waktu batas bersamanya, kini telah usai.

Ia telah bebas untuk terus berada bersamanya, ia cukup berharap kepada tuhannya, kalau ia tak lagi diharuskan untuk menghindar atau lari dari tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें