34

4.4K 174 0
                                    

"Dia orang jahat yang mencoba untuk membodohi kita dan Ana? Tapi masih jadi tanda tanya sih belum tentu juga bener. Apa sebenarnya alasan dia kayak gitu. Kita cari tahu aja dulu." ujar Reno.

"Cari tahu kayak gimana?" tanya Hilma.

"Kita ikutin dia kerja dimana. Kalo bener dia kerja di kantor polisi berarti itu Rayyan beneran tapi kalo bukan berarti itu bukan Rayyan." ujar Reno.

"Yaudah. Kapan? Besok?"

"Iya besok."

Esok harinya Reno menepati perkataannya, ia langsung luangkan waktunya untuk mengikuti Alcyone ketika keluar dari rumahnya bersegera untuk berangkat kerja.

Ana mneghampiri Alcyone dan cium punggung tangannya. Alcyone mencium keningnya. "Mas Rayyan kebiasaannya nambah satu." Ana terkekeh.

"Maksudnya?" tanya Alcyone.

"Kamu nyium kening aku." ujar Ana.

"Haha memangnya kenapa... enggak ada yang salah kan dari hal ini?" tanya Alcyone.

"Mas Rayyan.... aku nanti mau masakin makanan kesukaan kamu... kamu pulang cepet ya..."

"Masak apa?"

"Ada deh.. nanti juga kamu tahu. Makanya jangan lama lama pulangnya." ujar Ana. Alcyone mencubit gemas pipinya.

"Iya bawel." ucapnya membuat Ana kesakitan. "Aaaa sakitt.."

"Kok kamu berasa tinggi banget mas... kamu tiap hari dikasih makan apa emangnya sama aku." tanya Ana menggoda.

"Makan cinta?" tanya Alcyone tersenyum. Ana tertawa. "Pantes jadi genit..."

"Biarin... lagipula genit kan dibolehkan ke istri sendiri."

"Haha gajeeee!!!"

Tiba tiba Ana merasa sangat mual perutnya. Tentu Alcyone tersentak dan berniat merangkulnya. "Kamu tidak apa apa?" tanya Alcyone.

"Aku enggak tau belakangan aku merasa mual banget perutnya. Kayak pengen muntah aja gitu." ujar Ana.

"Jangan-jangan...."

"Apa mas? Hehe mana mungkin mas..."

"Kamu terakhir telat kapan?"

"M-minggu ini..."

"Coba kamu cek dulu biar kalo nanti bener positif kamu kabari aku ya." ujar Alcyone. Ana mengangguk.

"Yasudah, saya berangkat dulu. Kamu kalau ada apa apa kabari dengan segera ya." ujar Alcyone. Ana mengangguk. "Iya..."

"Bilang ke Loki kalau kamu perlu apapun."

"Oke sip." ujar Ana.

Ana melambai tangan. Alcyone melangkah keluar dari pagar rumahnya membawa motornya dan segera pergi dari sana.

Meninggalkan Ana sendirian hingga akhirnya menutup pintu pagarnya. Tak melihat kalau sang suami diikuti oleh Reno dan Hilma, mereka mengendarai motor, untuk kali ini tumben mereka berboncengan. Diberi jarak yang cukup jauh ketika duduknya.

"Awas jangan ngebut lo.. anggep aja lagi bawa orang bunting." ancam Hilma.

"Tergantung situasi sih, kalo tuh orang ngebut ya gue juga ngebut.." ujar Reno.

"Ih dasar. Gue kutuk jadi wortel lu."
"Ngebut aahh.."

"Reno gilaaa jangan!"

Sialnya Alcyone terus ngebut melintasi jalan raya. Sangat aneh ketika melihat Alcyone jalan menikung ke arah utara padahal setahu Reno, Rayyan kan kerjanya di timur ibukota.

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]Where stories live. Discover now