39

4.4K 177 2
                                    

"Aku mau kamu pulang sekarang juga." ujar Ana diteleponnya dan langsung tutup. Barusan Ana menelepon Alcyone tepatnya.

Saat ini Ana sedang berada di rumahnya berjatuhan air mata tak henti hentinya menangisi semuanya. Ia membenci lelaki itu, sangat amat membencinya.

Saking kesalnya ia lempar foto mereka berdua yang terpajang dimeja hingga retak. Ia banting semuanya, ia lempar buket bunga yang ia simpan kemarin, ia acak rumahnya, segala macam hal yang berada didekatnya ia hancurkan.

Hingga tibalah Alcyone didepan rumahnya dan melihat Ana masih sibuk dengan yang dilakukannya. Membuat barang di rumahnya rusak dan berantakan.

Ia pun sadar, kalau telah terjadi sesuatu padanya. Wajahnya yang muram dan dipenuhi air mata, sembab dan diliputi amarah pada saat yang sama. Apakah mungkin dia telah kembali hilang kesadaran?

"Ana..." Alcyone menghampiri Ana. Ana berbalik dan menatapnya benci.

"Selamat... kamu telah berhasil menipuku..." ucap Ana dengan menahan pilu dan sesak di dada.

"Apakah mungkin ini tentang hal itu?" tanya Alcyone.

"Kamu hebat... kamu luar biasa... kamu penipu terhebat yang pernah aku kenal."

"Aku bisa jelaskan."

"Tidak perlu dijelaskan... aku sudah sangat membencimu..."

"Aku tahu kau membenciku... tapi tolong dengarkan penjelasan dariku..."

"Sudah cukup... aku tidak mau lagi mendengar perkataanmu. Mulai sekarang kita hidup masing-masing. Ceraikan aku dan jalani hidupmu sendiri... seperti awal kita bertemu... aku benci dengan caramu memanfaatkanku dan mempermainkanku hingga membuatku buta untuk berjalan ke rumahku sendiri... kamu telah membunuh orang kucintai... kamu telah sangat berdosa menghilangkan nyawanya... lalu menempati posisinya sesuka hati... mau kamu sebenarnya apa? Membuatku semakin terpuruk? Atau ingin membuatku semakin menderita? Sebenarnya apa rencanamu!!!" tandas Ana berguliran air mata.

"Maaf..."

"Kamu pikir hanya dengan maaf? Dan bagaimana bisa perkataan itu muncul dari lisan seseorang sepertimu?!"

"Aku harus menelepon polisi... kamu harus dipenjara!!" pekik Ana yang langsung menelepon polisi detik itu juga. Alcyone hanya diam saja seakan pasrah apapun yang akan dia lakukan.
Tiba-tiba Reno dan Loki muncul. Reno mencoba menenangkan Ana.

"Tunggu An lo enggak bisa kayak gini. Lo harus dengerin penjelasan dia dulu... dia murni ngelakuin semua ini karena dia suka sama lo."

"Dia udah menghilangkan nyawa mas Rayyan bagaimana bisa aku membiarkannya begitu saja... aku sangat membencinya mas... aku benciii..." tangis Ana.

Alcyone terdiam. Reno mencoba menyabarkan. "Dia menyesal An... dia benar-benar menyesal..."

Loki berkata. "Kita harus pergi sekarang tuan, ada polisi yang sedang mengarah kesini..." ujar Loki.

Alcyone hanya diam saja, seakan dirinya tidak mau membuat Ana makin kecewa dengannya.

"Mas Rayyan... hiks... Mas Rayyan kenapa kamu tinggalin aku... Mas Rayyan meninggal karena kamuuu!!! Hiks..." ujar Ana mengisak.

"Ayo tuan.... kita harus pergi sekarang.. kalau tidak kita bisa celaka." ujar Loki mengajak Alcyone.

Reno ikut berkata. "Al mending lo pergi sekarang, biarin Ana gue yang ngurus..." ujar Reno.

Alcyone pun pada akhirnya pergi mengikuti Loki. Meninggalkan Ana yang masih dipeluk oleh kakaknya. Ditahan oleh Reno untuk tidak melakukan apapun lagi sepeninggalnya.

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]Where stories live. Discover now