12 - Kucing Baru Askar

78.3K 5.8K 220
                                    

Leona membuka pintu rumah, mengajak Allea masuk ke dalamnya. Rumah Leona cukup sederhana, seperti rumah-rumah minimalis pada umumnya. Gadis itu juga tidak seperti orang semiskin itu untuk jualan donat keliling menggunakan sepeda. Allea keheranan.

Menyuruh Allea duduk di sofa ruang tamu, Leona menuju dapur untuk mengambilkan Allea minum, lantas duduk di ruang tamu bersama Allea.

"Orang tua lo mana?" tanya Allea.

"Gue cuma tinggal sama nyokap. Sekarang dia lagi kerja."

"Itu nyokap lo kerja. Kok lo tetep jualan donat, sih?"

Leona tertawa kecil, bimbang antara ingin menjawab jujur atau tidak.

"Buat bayar utang. Nyokap gue utang di rentenir dan nunggak dari lama sampe berbunga ratusan juta," jujur Leona.

"Hah?!" sentak Allea kaget mendengar jumlah nominal yang disebutkan Leona.

"Kalo sampe empat bulan ke depan gak bisa lunas, gue bakal dinikahin sama tua bangka yang minjemin uang ke nyokap gue."

"Lo lagi serius gak, sih?" kekeh Allea.

"Serius, Kaaaakk ...."

Sontak Allea menutup mulutnya. Mata Leona terlihat tidak sedang berbohong.

"Gue berani cerita karena lo sahabat pertama gue," ucap Leona tertawa kecil sembari menunduk.

Mendekat kepada Leona, dengan lembut Allea merangkul tubuh gadis yang lebih muda satu tahun darinya itu.

"Gak ada yang salah sama semua itu. Gapapa. Gue yakin, pasti lo dan nyokap lo bisa lunasin."

"Iya, gue juga yakin."

Malam tiba, sampai saat ini Allea masih berada di rumah Leona. Gadis itu membantu Leona berkutat di dapur, mereka membuat donat untuk dijual besok.

"Leee...!!!" panggil Vanya, Ibunya Leona yang baru pulang.

"Di dapur, Maaaa!" balas Leona.

Allea segera menyalimi tangan Vanya, terlihat bahwa saat ini Vanya bingung atas keberadaan Allea.

"Ini Kak Allea, Ma. Kakak kelas sekaligus sahabat baru Leona."

"Oh, hai, sayang ... udah lama di sini? Kamu gak dicariin orang tua kah? Ini udah jam 10 malem, loh. Apa mau nginep?"

"Enggak, Tan, bentar lagi aku pulang kok, hehe ...," jawab Allea sopan.

Vanya senyum seraya mengusap noda tepung di pipi Allea, dia gandeng kedua gadis di dalam dapur itu menuju meja makan.

"Ini Mama bawain nasi goreng, gih kalian makan."

"Buat Mama?"

"Mama udah makan," bohong Vanya, dia belum makan dan hanya membeli dua porsi nasi goreng.

"Boong. Ayo barengan sama Leona aja."

"Serius Mama udah makan. Allea, dimakan, ya? Tante mau mandi dulu. Leona, kalo nanti Allea mau pulang, anterin naik motor Mama aja, ya?"

Saat Vanya hendak pergi, segera Allea menahan tangan wanita dewasa itu.

"Aku gak laper, Tan. Ini buat Tante aja."

Gadis itu berdiri, dia tuntun Vanya agar duduk di kursinya tadi.

"Tante makan aja, sayang kalo gak ada yang makan. Aku mau lanjut buletin adonan donat."

ALGHAVAWhere stories live. Discover now