16 - Sirine Polisi

67.2K 5.3K 59
                                    

Pintu ruangan Ghava terbuka, serombongan cowok berjaket hitam dengan lambang Geng Renzio masuk.

Siapa menyangka jika Elian juga ikut. Cowok itu rela bolos demi menjenguk Ghava. Padahal kan pulang sekolah juga bisa nyusul, El.

Mungkin bentuk solidaritas.

Askar meletakkan keranjang berisi buah-buahan yang tadi mereka beli di jalan, ditaruhnya di atas nakas dekat ranjang Ghava.

Bukannya menghampiri Ghava, begitu masuk Fikram langsung lari mendekati Allea.

"Ada yang luka?" tanya Fikram pada Allea secara tiba-tiba.

Allea bengong, sedangkan Leona senyum-senyum salah tingkah sembari menyisipkan rambut ke belakang telinga begitu Fikram berdiri di hadapannya. Ralat, tepatnya di hadapan Allea.

"Kak Ghava yang luka," jawab Allea.

Sadar semua mata tertuju padanya, Fikram garuk-garuk kepala. Kenapa juga dateng-dateng dia langsung nyamperin Allea?

Aduh, Fikram-Fikram!

"B-bagus, deh."

Sekarang malah Fikram yang kikuk.

Begitu berbalik badan ingin bergabung dengan teman-temannya yang lain, kontan Allea berdiri menghentikan Fikram. Leona menautkan alis, menatap Allea saat melewatinya untuk menghampiri Fikram.

"Tunggu dulu!"

"E-eh ... iya?" jawab Fikram gugup.

"Lo ... Fikram Mahesa, ya?"

Fikram diam saja, jantungnya berdebar kencang. Mampus, ketahuan!

"Iya. Sebelumnya kita emang udah kenal."

"Kita pernah pacaran," sambung Allea terang-terangan.

Bukannya Fikram yang kaget, malah Leona yang tersentak. Ditatapnya bergantian Allea dan Fikram.

Leona tidak salah dengar kan? Oke, tenang. Pernah pacaran artinya sekarang sudah jadi mantan. Leona masih punya kesempatan untuk mendekati Fikram.

Tapi ... bagaimana jika mereka CLBK? Alias Cinta Lama Bersemi Kembali.

"Anying, si Fikram gak ngarang ternyata," kekeh Kenzy. "Beneran pernah pacaran dong."

"Jadi lo beneran cewek yang udah putusin Fikram gara-gara liat cabe di giginya pas lagi VC?" tanya Femas.

"Ngenes bet, mana udah LDR, diputusin gara-gara gigi ketempelan cabe pula, haha ...." Tawa Ghava pecah.

"Gak pas sehat, gak pas sakit, sama aja lo!" sungut Fikram.

"Tau gak, sih? Gara-gara you sampe kita ngiranya Fikram gay, soalnya dia gapernah pacaran maupun nunjukin rasa tertarik sama cewek di sekitarnya," imbuh Askar.

Allea menatap Fikram lama, mata keduanya bertemu. Tak berselang lama Allea mengulurkan tangan, wajahnya menyesal.

"Maaf, ya?"

"Buat apa?" Fikram bingung.

"Sebenernya waktu itu gue belom boleh pacaran, dan chat kita ketahuan sama bokap gue. Makanya gue cari alasan random buat putusin lo."

"Ciaelaaahhh ... putus udah lama, klarifikasinya sekarang!" sahut Kenzy.

Fikram menjabat tangan Allea. Sepertinya Fikram bisa merasakan posisi Allea pada saat itu. Dia memaklumi. Bibir cowok itu senyum tipis, sebisa mungkin menyembunyikan raut senang di wajahnya.

"Gue maafin."

Melihat dari tatapan keduanya yang saling bertemu, Leona terpaku. Mengapa perasaan Leona jadi tidak tenang? Seperti resah dan sedikit nyesek. Fikram itu cowok yang dia suka, sedangkan Allea sahabat pertama dan satu-satunya bagi Leona.

ALGHAVAWhere stories live. Discover now