58 - Guru Privat

37.2K 3.3K 1.2K
                                    

Memasukkan motor langsung ke garasi, lalu masuk rumah. Kehadiran Ghava langsung disambut oleh Leona, di ruang tamu juga ada Ethan tengah duduk di sofa. Mereka berdua sengaja menunggu Ghava di rumah.

Leona berdiri di hadapan Ghava dengan gestur agak bungkuk.

"Maaf, Kak, gue beneran janji hal tadi gak akan pernah terulang lagi. Please, maafin gue, gue nyesel banget karena gatau keadaan lo."

"Gue juga minta maaf, Ghav, misal tadi lo tersinggung sama kata-kata gue. Demi apapun gak ada maksud buat ngegampangin lo," lanjut Ethan beranjak ke arah Ghava.

Menatap Leona dan Ethan bergantian, cowok itu meraih tangan mereka berdua penuh penyesalan.

"Enggak-enggak ... kalian gaperlu minta maaf. Mungkin tadi gue lagi capek aja dan gabisa ngontrol emosi. Harusnya gue yang minta maaf karena gabisa jaga ucapan. Terlebih lo, Le, maaf tadi udah bentak-bentak depan umum."

"It's okay, gue cuma agak kaget makanya nangis, hehe. Andai gak ada kejadian tadi, mungkin sampe sekarang gue gapernah tau kalo lo pergi dari pagi sampe malem buat kerja."

"Kalo lo butuh duit, gue bisa bantu lo, Ghav. Gaperlu dibalikin," ucap Ethan.

"Makasih, Than. Tapi jangan. Biar tanggung jawab gue, gue pikul sendiri."

"Kalo gitu gue mau bantu lo cari duit aja gimana? Jual donat misalnya?" tawar Leona.

"Gue gak setuju, karena gue rasa besok hari terakhir Sus Eka rawat Anzel. Gue mau lo fokus jaga Anzel selagi gue kerja selama kita libur semester."

***

Seluruh siswa dan siswi SMA Lentera sangat heboh karena hari ini mereka akan menerima rapor.

Sampai di sekolah, Ghava dan Leona berpisah di parkiran. Gadis itu masuk bersama Allea yang kebetulan baru datang bersama Fikram.

"Baru keliatan, nih, batang hidung, Pak Gapa. Dari mana aja lo?" tanya Kenzy.

"You gak lagi nyari ilmu pesugihan 'kan, Ghav?" terka Askar.

"Ilmu jadi bapak lo biar kecipratan harta Mommy lo," jawab Ghava.

Femas menendang bokong Ghava. "Jangan macem-macem! Mommy Askar punya gue."

Menyesap sedotan dari kotak susu di tangannya, tanpa ragu Askar menyembur dua cowok itu menggunakan air susu di mulutnya.

"Bweehhh! Tolooooll!" teriak Ghava mengusap wajah.

"Lengket semua, bego!" kesal Femas.

"Jauhi Ibundaku wahai rakyat jelata!" balas Askar membuat anak-anak Renzio tertawa lepas.

Pembagian rapor berjalan lancar, libur semester ganjil akan berlangsung selama satu bulan.

Seperti biasa Elian selalu mendapat peringkat 1 terbaik di kelas unggulan. Kalau Leona tidak perlu diragukan, tentu saja anak jalur beasiswa itu juga mendapatkan peringkat 1.

Sedangkan anak Renzio yang lain? Jangan ditanyakan lagi, bahkan saat berpidato tadi Pak Arnas telah menyatakan bahwa Ghava dan teman-temannya dinobatkan sebagai siswa rangking 1 dalam membuat onar.

Beri tepuk tangan!

"Guys, hangout, kuy!" ajak Askar.

"Atau bikin acara di markas gimana?" saran Fikram.

"Gue gabisa ikut," sahut Ghava.

"Kenapa?" tanya Elian.

"Ada, dehh ... Leona, ayok!"

ALGHAVAWhere stories live. Discover now