36 - Bunga Dari Ethan

63K 6.3K 1.2K
                                    

Berhenti di lorong kelas yang sepi, Leona melepas gandengannya pada tangan Ghava, ia berdiri di hadapan cowok itu dengan napas memburu.

"Bisa gak, sih, Kak, mulut lo kalo ngomong difilter dulu?" omel Leona.

"Kagak, 'kan bukan IG."

"Gue gak bercanda!"

"Ya lo logikain aja sendiri ... difilter? Lo kira mulut gue tempat isi ulang galon?"

"Maksud gue kalo ngomong liat-liat kondisi. Gimana kalo orang-orang tau yang post foto lo beneran gue?"

"Kan emang lo yang post?"

"Ishhh ... ngomong sama lo kek ngomong sama roda tau, gak? Muter-muter!"

"Kalo rodanya gak jalan gimana bisa muter?"

"Tau ah!"

Saking kesal Leona menghentakkan kaki di lantai, melengos pergi begitu saja. Ghava tertawa kecil melihat reaksi lucu dari gadis itu.

"Lain kali kalo mau fotoin gue bilang-bilang, ya? Biar gue bisa gaya dikit!" seru Ghava.

"Ogah banget!"

"Sok-sokan lo, awas aja nanti foto gue dijadiin wallpaper!"

"Mimpi!"

Punggung Leona semakin menjauh, tapi dari ujung sana Ghava masih bisa melihat seorang anak lelaki membawa buket bunga cukup besar menghadang langkah Leona, cowok berkacamata tebal dari kelas 11 itu memberikan buket bunganya kepada Leona.

Sontak Ghava mengerutkan kening sampai dua ujung alisnya bertemu, tanpa banyak berpikir Ghava langsung lari menghampiri Leona dan si cowok berkacamata.

"Dari siapa?" tanya Leona kebingungan.

"D-dari anggota Georda. Soalnya dia pake jaket geng Georda. Tadi gue dipanggil dari gerbang, terus disuruh kasihin bunga ini buat lo. Katanya dari cowok yang udah lo selametin. Please gue udah capek banget naik-turun tangga nemuin 3 Leona dari kelas 11 sama 12, dan mereka gak ada yang tau sama cowok yang udah mereka selametin itu. Gue harap lo Leona yang bener."

"Dari Ethan?"

"Gue gak kenal namanya."

"Gak salah lagi, pasti Ethan ketua geng Georda," gumam Leona. "Btw lo ambil aja, deh, bunganya. Gue gamau."

"Enggak-enggak ... lo harus terima bunga ini atau gue bakal berurusan sama cowok itu. Soalnya tadi gue udah diancem andai bunga ini gak sampe di tangan lo. Tolong ambil."

"Kok gitu, sih? Serem banget."

Datang-datang Ghava langsung merangkul kencang leher cowok berkacamata di hadapan Leona.

"Woaaahhh ... apa, nih, yang serem?" sahut Ghava.

"Ikut laku aja lo dateng-dateng nyaut," sewot Leona.

"Aakkk ... B-bang gue kecekek!" seru anak lelaki itu.

Melihat ada seseorang sedang kesakitan, Leona langsung melepaskan tangan Ghava dari leher kurir dadakan yang mengantarkannya bunga.

Meraih buket bunga itu lalu Leona menyuruh si cowok berkacamata untuk segera pergi. Ghava melirik sinis kepergian cowok tadi.

"Pacar lo?" tanya Ghava dengan ekspresi julid.

"Bukan! Enak aja."

"Itu ngasih bunga?"

"Dari kak Ethan," jawab Leona setengah berbisik.

"Ngapain dah tu anak? Di mana sekarang?"

"Katanya di depan."

Tanpa diduga Ghava menyahut bunga dari tangan Leona membuat Leona cukup terkejut. Cowok itu lari menyusuri lorong yang spontan dikejar oleh Leona.

ALGHAVAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora