37 - Raina's Birthday Party

67.7K 5.6K 1.7K
                                    

"Aceeelll...!!!" seru Ghava masuk rumah.

Sus Eka keluar dari kamar seraya memberi isyarat cowok itu agar jangan brisik, pasalnya Anzel baru saja tidur.

"Oh, baru tidur?" lirih Ghava.

"Iya, Mas, jangan brisik, ya?"

"Oke-oke, maaf, hehe ...."

"Mas Ghava sama Mbak Leona jadi keluar nanti malem?" tanya Sus Eka.

"Jadi, Sus. Sus Eka jangan pulang dulu, ya. Nanti uang lemburnya saya hitung."

"Iya, Mas, gampang."

Melihat Leona masih tersengguk-sengguk, kedua alis Sus Eka terangkat. Wanita itu menghampiri Leona dengan ekspresi penasaran.

"Mbak Leona kenapa? Kok matanya merah kayak abis nangis?"

Leona menarik napas terputus-putus saat ingin menjawab Sus Eka.

"Abis dikejar anjing, Sus," jawab Ghava.

"Kok bisa, sih? Di mana? Digigi enggak?"

"Tuh di depan ...." Ghava menyenggol lengan Leona. "Digigit enggak?"

Leona menggeleng.

"Aduh, syukur, deh."

***

Sore datang, cuaca sangat cerah. Sus Eka dan Leona mengobrol di halaman seraya menjaga Anzel. Kemudian di dapur ada Ghava yang sedang berkutat memotong daging ayam untuk dimasak.

Masuk ke dalam berniat mengambil air di kulkas, Leona agak terkejut saat mendapati Ghava memasak sendirian di dapur. Gadis itu berjalan mendekati Ghava, lalu lompat kecil duduk di atas meja bar tempat Ghava sedang memotong wortel.

Ghava menoleh sejenak. "Turun."

Memiringkan kepala, mata Leona memicing.

"Turun. Gak sopan perempuan duduk di atas meja," ulang Ghava tanpa menatap Leona.

Melihat raut wajah tegas Ghava, Leona menurut. Gadis itu turun dari atas meja sembari tidak melepaskan pandangan dari cowok di sampingnya.

"Lo ngambek, Kak? Sini gue aja yang masak."

"Kagak."

"Pasti gara-gara gue pulang bareng sama Ethan-Ethan itu, ya?"

"Kagak."

"Kenapa, sih, Kak, ngambek-ngambek? Iya gue tau dia musuh lo, tapi 'kan dia bukan musuh gue."

Ghava menghela napas, dia taruh pisaunya lalu menghadap Leona. Sontak gadis itu mematung, kakinya melangkah mundur saat Ghava mulai mendekat.

"Kak," panik Leona begitu Ghava mengurung tubuhnya menggunakan kedua tangan di antara meja bar.

"Liat mata gue."

Mengulum bibir bawah, takut-takut Leona mendongak, memberanikan diri membalas tatapan Ghava.

"Mau lo pulang bareng sama Ethan sama Setan sama ketan, gue gak perduli. Gada hak juga gue larang lo."

"T-terus kenapa tadi pas gue panggil malah lo cuekin?"

"Kapan?"

"Pas pulang sekolah tadi, sampe gue dikejar anjing."

"Sengaja."

"Sengaja? Lo mau gue digigit anjing?"

"Biar lo keluar keringet. Gue liat-liat lo jarang olahraga."

"Nyebelin banget. Terus sekarang kenapa masak sendiri? Sedangkan biasanya nyuruh-nyuruh gue."

"Lagi pengen aja. Sebelum ada lo gue udah mandiri, apa-apa sendiri, termasuk masak."

ALGHAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang