45 - Salah Paham

55.1K 5.3K 1.5K
                                    

Vigo menyambut kedatangan Ghava seraya membentangkan tangan, senyuman cukup lebar belum pudar dari bibirnya.

Mendorong tubuh Vigo menggunakan bahu, Ghava menatap tajam cowok yang sedikit lebih jangkung darinya itu.

"Mau apa, hah?" tanya Vigo remeh.

"Untuk saat ini mungkin gue masih bisa tahan diri, tapi gue gak akan kasih kesempatan kalo suatu hari ada orang yang terluka gara-gara ulah lo! Gue gak akan biarin lo hidup tenang!"

"Uuuuuw ... takut."

Anggota Reegraxa menertawakan Ghava.

"Bangsat!" umpat Ghava melayangkan kepalan tangan.

Brugh

Satu pukulan lolos tepat mengenai rahang kanan Vigo. Sontak anggota Reegraxa terpancing emosi, mereka lari menyerang anggota Renzio yang dengan sigap turun dari motor melakukan hal yang sama menghadapi Reegraxa.

Sadar jika ini waktu yang tepat untuk keluar dari persembunyian, Ethan memberi aba-aba kepada anak Georda, mereka keluar dan membantu Renzio mengalahkan ratusan anak Reegraxa.

Sejak awal Ethan mengincar Vigo, ketika Vigo sedang berkelahi dengan Ghava, Ethan lari menghampiri cowok itu, ia membawa tongkat baseball. Begitu Ethan hampir mendekati Vigo dari arah belakang dan mulai mengangkat tongkat, seseorang menendang kakinya.

"Ah!" teriak Ethan tersungkur ke tanah.

"Satu lawan satu, bencong!" sentak Aldi, wakil ketua Reegraxa.

"Lo yang bencong!" seru Ethan tidak terima lantas segera bangkit untuk menghajar balik Aldi.

Meski jumlah anggota yang dibawa Vigo lebih banyak dari jumlah anggota Georda dan Renzio, perkelahian bisa dibilang imbang lantaran mengingat bahwa dua geng yang sedang dilawan Reegraxa merupakan dua geng paling kuat di Jakarta.

Jumlah Reegraxa unggul 50 orang, meski begitu kecil bagi Renzio dan Georda menangani 50 orang itu. Terbukti saat ini anggota Reegraxa banyak yang tumbang melawan Renzio dan Georda.

Bahkan saat ini Ghava berhasil mengalahkan Vigo. Menyugar rambut ke belakang, Ghava menatap Vigo sembari tertawa tengil melepas rasa lelah sejenak. Kemudian cowok itu membungkuk, meraih leher Vigo, ia paksa Vigo agar berdiri.

Sayangnya aksi Ghava dihentikan salah seorang anggota Reegraxa dengan memukul tengkuknya menggunakan kayu. Melepaskan leher Vigo, Ghava memegangi bekas pukulan yang terasa nyeri.

Selagi Ghava lengah, cowok itu membantu ketuanya yang sudah lemah untuk berdiri.

Melihat sekitar di mana anggotanya banyak yang berjatuhan, Vigo memberi isyarat agar anggotanya segera meninggalkan tempat perkelahian.

"Jangan pikir kalian udah menang! Gue bakal balik lagi bawa anggota lengkap! Siap-siap mampus kecuali geng kalian bubar!" seru Vigo masih sempat mengancam sebelum menarik gas meninggalkan area perkelahian.

"Bacot lo anjing!" balas teriak Ghava dengan napas terengah-engah.

Tak jauh dari Ghava, ketua Georda tampak duduk di tanah memegangi kakinya yang mulai terasa linu akibat tendangan kuat tadi. Menghampiri Ethan, Elian mengulurkan tangan berniat membantu.

"Li, idung lo," kata Ethan tidak jadi meraih uluran tangan Elian.

Sadar jika ia mimisan, Elian langsung mendongak memegangi hidung.

"Pasti gara-gara kena tinju tadi," gumam Elian.

Berbondong-bondong anggota Renzio menghampiri Elian, lainnya saling membantu anggota lain yang terluka.

ALGHAVANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ