55 - Selesai Ujian

45.6K 3.7K 1K
                                    

Karena masih takut-takut naik motor, Kenzy ditemani Askar dan Anzel pulang ke markas menggunakan taksi.

Baru beberapa saat lalu Askar mengunggah story instagram, video Kenzy sudah beredar di grup Facebook fanspage Renzio, lalu salah seorang mengirimnya ke grup Whatsapp SMA Lentera berakhir ramainya GC dengan ucapan selamat dan berbagai candaan dari anak-anak serta guru SMA Lentera.

Kenzy menepuk kepala Askar sehingga cowok itu memekik sakit.

"Gara-gara lo, nih, gue diceng-cengin!" omel Kenzy disambut tawa renyah dari Anzel.

Mengerucutkan bibir, Askar mengusap bekas pukulan Kenzy. Lalu dia angkat tangannya, sorot mata Askar terarah pada sesuatu di balik sarung Kenzy.

"I bales, ya?!"

Sontak Kenzy menutup kemaluannya menggunakan kedua tangan.

"Jangan, bego!"

"Pala i sakit tauuu!"

"Abis lo ngeselin pake video-videoin gue."

"Emang gaboleh mengabadikan momen?"

"Gak lo bikin SG juga, nyet."

Askar melengos, menatap lurus keluar jendela dengan wajah kusut. Tiba-tiba Kenzy jadi merasa bersalah sudah memukul kepala Askar.

"Pake segala ngambek lagi," kekeh Kenzy mengacak poni Askar.

"Hmzz ...," balas Askar menepis tangan Kenzy.

"Yaudah iya maap. Masih mending gak gue pukul pake golok."

"Gowok," lanjut Anzel seakan mengikuti ucapan terakhir Kenzy.

"Iya, golok ... tuh si Acel aja ngedukung pake golok."

Tidak tahan pura-pura ngambek, Askar tertawa, mendekap bayi di gendongannya dengan gemas.

Anggota Renzio dan Georda yang naik motor sampai duluan di Markas, selang beberapa menit barulah Kenzy dan Askar tiba.

Turun dari taksi, dua cowok itu tidak langsung masuk. Dari gerbang mereka melihat Ghava dan Elian sedang berbincang dengan lelaki berjas hitam bersama dua anak buahnya, sedangkan yang lain mengamati dari parkiran.

Kenzy mengenali mobil yang dipakai lelaki itu.

"Your father ngapain, Ken?" tanya Askar.

"Gue males nemuin dia," sahut Kenzy melangkah mundur pelan-pelan.

Sialnya salah seorang anak buah Ayah Kenzy melihat keberadaan Kenzy, lelaki itu menyentuh pundak Ayah Kenzy lalu menunjuk keluar.

Membulatkan mata, Kenzy bergegas jalan cepat menjauhi Markas. Saat lelaki itu hendak mengejar Kenzy, Ghava langsung menghalangi langkah tiga lelaki itu.

"Om, tolong ngertiin Kenzy. Jangan paksa dia pulang. Biar dia di sini untuk sementara waktu," kata Ghava.

"Dia punya rumah, dan kamu jangan ikut campur masalah keluarga saya. Saya tau yang terbaik untuk anak saya," jawab lelaki itu menepis tubuh Ghava dan menyuruh dua anak buahnya mengejar Kenzy.

Kenzy tidak bisa lari, dengan mudah dua anak buah Ayahnya dapat mendapatkannya. Kenzy dibawa kepada sang Ayah.

Inti Renzio dan beberapa anggota lain di parkiran bergegas mendekat, menghalangi dua anak buah itu agar melepaskan Kenzy yang ditarik paksa. Sejenak Kenzy memberi isyarat agar anggota Renzio tidak melakukan hal gegabah. Kenzy tidak ingin ada perkelahian karena dirinya.

"Pelan-pelan, dong, Om! Kenzy baru sunat!" sentak Askar di tengah lari kecil mendekati keributan.

Lelaki itu menatap sang anak dari atas sampai bawah, baru sadar jika Kenzy mengenakan sarung sejak tadi.

ALGHAVAWhere stories live. Discover now