17 - Minum Obat!

69.6K 5.8K 322
                                    

Tok... Tok...

Leona masuk ke ruangan Ghava, teman-teman cowok itu sudah tidak ada dan hanya tersisa Ghava seorang yang sedang asik bermain game di ponselnya.

"Jam segini baru dateng, kagak dicariin emak bapak lo?" tanya Ghava masih fokus pada layar ponsel.

Gadis itu meletakkan tas di atas nakas, lalu duduk di sofa.

Ghava menoleh, menatap Leona lama, yang secara tiba-tiba membuat Leona canggung.

"Apa?" tanya gadis itu lirih.

"Kirain abis makan lem."

"Maksudnya?"

"Bibir lo lengket? Ditanya diem aja."

Leona menghela napas. "Oh ... gak bakal dicariin."

"Bokap lo gak marah?"

"Gapunya bokap."

"Cerai, minggat, apa mati?"

"Mati kali. Dari bayi gapunya bokap. Dia lepas tanggung jawab pas tau nyokap gue hamil."

"Kenapa, ya, cowok hongen gitu harus ada di dunia? Nyokap gue dulunya juga dihamilin sama Herlambang."

"Hongen apaan?"

"Hobi ngentu."

Entah kenapa Leona merasa lucu dan akhirnya menunduk menahan tawa, bahunya sampai bergetar. Dia tahu ini dark, tapi apa daya, humor tak bisa dikendalikan.

Ghava jadi senyum. "Ketawa-ketawa aja, gausah ditahan."

"Enggak," jawab Leona mendongak, langsung mengubah ekspresi kembali biasa saja. "Btw Herlambang siapa?"

"Mantan suami nyokap gue."

"Bokap lo?"

"Malu gue mau ngakuin."

Leona mengangguk paham. "Kalo mantan suami, artinya udah cerai dong?"

"Udah."

"Lo ikut siapa?"

"Gak ikut siapa-siapa. Rumah dan seisinya atas nama gue. Jadi kalo lo jadi istri gue, sentosa hidup lo."

"Dih!" Pipi Leona merah.

Ghava terkekeh. "Ngapain juga gue cerita ke lo, ya?"

"Iya juga, ngapain gue ceritain latar belakang keluarga gue ke lo?" sambung Leona.

Gadis itu baru sadar jika bubur di atas nampan dekat tasnya masih banyak, sepertinya belum dimakan. Di dekat mangkuk bubur ada air putih dan dua jenis obat.

"Kak!" panggil Leona.

Ghava tidak menjawab dan lebih fokus pada gamenya.

Leona berdecak, ia berdiri menghampiri Ghava sembari menggerutu.

"Enteng banget ngatain orang, giliran dipanggil balik sendirinya juga kek abis makan lem."

Dengan berani Leona menyahut ponsel dari tangan Ghava, sontak cowok itu berseru heboh.

"Woy ah ntar gue kalah!"

"Kirain abis makan lem," jawab Leona memutar keadaan.

"Balikin gak?"

"Enggak."

Mata gadis itu melirik kaki berbalut gips Ghava yang tidak bisa digerakkan.

"Nih ambil kalo bisa," ejek Leona tertawa lucu.

"Balikin, berudu!"

"Ya ini ambil aja, kodok. Ahahahaa!"

"Oke, hari ini gue emang belum bisa jalan. Tapi kalo sampe gue kalah gara-gara lo, lo harus tau kalo gue cowok cabul."

ALGHAVAWhere stories live. Discover now