73 - Pengganti

47.5K 3.6K 3.7K
                                    

Pernikahan hanya digelar secara sederhana, menikah di KUA lalu berlanjut pulang ke rumah masing-masing. Tentu saja Allea langsung diboyong ke rumah suaminya.

Arnold tampak pusing, bibirnya pucat. Lelaki itu duduk di sofa kemudian diikuti oleh Allena dan Leona.

Melepas jas, Arnold memijat pelipis.

"Papa gatau apa yang akan terjadi selanjutnya setelah Anton tau Allea sudah menikah dengan lelaki lain," gumam Arnold. "Bisa jadi Anton akan membatalkan semua rencananya."

"Perusahaan itu sudah Papa rintis dari awal, punya banyak kenangan dan sekarang berada di ambang kebangkrutan. Papa belum siap kehilangan semuanya," lanjut Arnold sambil menangis.

Allena ikut menangis memeluk suaminya.

"Mama mau kok temenin Papa mulai semuanya dari awal lagi. Papa jangan nangis, Mama ikut sedih," ucap Allena mengusap wajah suaminya.

Melihat orang tuanya menangis seperti itu tentu saja hati Leona tergugah. Mata gadis itu ikut meremang siap menumpahkan air mata. Leona tidak tega.

"Gak mudah, Ma. Tabungan pribadi Papa saja sudah terkuras hampir habis untuk melunasi hutang-hutang perusahaan yang nilainya tidak sedikit."

"Gak ada cara lain untuk memulihkan semuanya?"

"Cuma menikahkan anak kita dengan Ethan menjadi cara satu-satunya. Tapi Allea, anak itu berhasil hancurin hati Papa."

Tidak kuat melihat tangis Ayah dan Ibunya, Leona segera pamit masuk kamar.

***

Di dalam kamar, Fikram membantu Allea melepas hijab dan membersihkan riasan gadis itu dengan telaten.

Setelah sudah bersih-bersih dan mandi, keduanya berbaring di kasur dan saling berdiam-diaman. Sejenak Fikram beringsut duduk, cowok itu menghadap Allea.

Fikram menelan saliva, bingung mau memulai kata-kata dari mana. Dia takut menyinggung Allea.

"Terima kasih udah mau ikut sama aku, ikut mempercayai Tuhanku," tutur Fikram.

Allea senyum kecil, memejamkan mata sambil mengangguk. Gadis itu ikut duduk.

"InsyaAllah aku ikhlas nerima kamu apa adanya. Tapi, selama berpacaran tiga tahun ini, hal paling jauh yang aku lakuin ke kamu cuma cium pipi dan peluk kamu." Fikram mengusap matanya yang terdapat genangan cairan bening.

"Kamu ngelakuin itu sama siapa? Jujur, aku merasa gagal jagain kamu. Kenapa bisa kecolongan? Kamu boleh selingkuh asal aku gatau, tapi kenapa bisa sampe ngelakuin dosa kayak gitu?" lanjut Fikram, linangan air mata jatuh begitu saja.

Allea terkekeh kecil, dia menangkup pipi suaminya lalu mengusap air mata menggunakan ibu jari.

"Sayaaaangg ... aku gak hamil," kata Allea.

Sontak mata Fikram melebar.

"Papa ngatur rencana pertunangan aku sama Ethan, jadi aku terpaksa bilang kalo aku hamil, supaya kita bisa ada di titik ini. Maaf, ya, udah bikin kamu dipukulin Papa."

Fikram bengong, memegang tangan Allea lalu dia turunkan dari Pipinya.

"Maksudnya kamu udah boongin semua orang?"

Allea mengangguk.

"Terus jelasinnya gimana?"

"Nanti, kalo semua udah agak membaik, kamu bantuin aku jujur sama semua orang. Tenang aja, aku gak akan bilang kalo kamu terlibat dalam kebohongan ini."

"Kan emang aku gak terlibat, aku juga korban kebohongan kamu. Sumpah, tadinya aku udah kecewa sama kamu."

Allea cengengesan. "Aku pikir kamu udah tau. Terus kenapa kamu nikahin aku padahal gak ngerasa ngehamilin aku?"

ALGHAVAWhere stories live. Discover now