11 - Bait Pertama

323 66 8
                                    

INEFFABLE BY SISINKHEART

Instagram : @sisinkheart dan @hf.creations

****

Dia itu
Manusia paling unik
Di
antara manusia unik lainnya

****

Kelas Shinta sedang dilanda kesedihan, ulangan fisika akhirnya dibagikan dan hasilnya benar-benar jauh dari perkiraan. Hampir semua anak kelas harus remidi karena nilai di bawah KKM dan yang tidak remidi pun nilainya pas-pasan. Nilai itu saja susahnya minta ampun, apalagi nilai diatas 90.

Yah, terkecuali satu orang di kelas Shinta yang mendapat nilai 95 tanpa menyontek, tanpa bekerja sama, bahkan tanpa membuka ponsel. Mungkin jika dikatakan, pasti kalian akan terkejut.

"Stevia. Ajarin kami dong, pertemuan selanjutnya bakal ada remidi," ujar Nadin tersenyum kecil.

"Iya Stev, tolong, " tambah Zafira yang susah sekali kalau belajar sendiri.

"Lo pinter banget bisa dapat 95, padahal susah loh," ujar Ruby.

Tidak bisa dimungkiri bahwa Stevia memanglah cerdas. Sayang sekali, sifatnya yang sombong, jutek, tidak memikirkan perasaan orang lain, membuatnya sangat menyebalkan bahkan ada anak kelas lain yang terang-terangan membenci Stevia.

"Gak!" Stevia memutar bola matanya. "Kalau butuh gue aja kalian nganggap gue temen, biasanya gak peduli kalau gue ada, munafik."

"Kita bukannya gak mau temen sama lo, tapi kita mikir lo gak suka diajak ngobrol atau main," ujar Zafira.

"Sama aja, kalian datang kalau ada maunya. Lagian gue bukan guru les kalian!" Stevia berdecak sebal.

Akhirnya mereka bertiga mengurungkan diri untuk minta diajarkan Stevia.

"Kalau gak mau ngajarin orang, gak papa, tapi jangan ngebentak juga," sahut Ira.

"Terserah guelah mulut-mulut gue, kok lo julid!" balas Stevia.

"Sudah Ra," ujar Shinta tak mau melihat sahabatnya itu bertengkar.

Shinta kemudian mengecek ponselnya, hari ini ekskul dance berkumpul. Kemungkinan sudah mulai latihan.

"Gue ada ekskul." Ia berucap.

"Wah, dah mulai latihan berarti?" tanya Ira.

"Iya, paling kek masih ngeliat sampai mana kemampuan dance anggota baru."

"Widih, anak dance nih, kapan lo tampil?" Azka tiba-tiba muncul.

"Belum apa-apa dah nanya tampil," balas Shinta.

"Iyalah, gue percaya, kalau tampil dance lo paling bersinar nanti," ujar Azka dengan senyuman kecil.

"Lo pikir lampu 100 watt?" Ira menyahut. "Lagian kapan juga lo tanding futsal?"

"Entah, anak kelas pengen main futsal sama kelas lain," ucap Azka.

Ira mengangguk, ia lalu menatap Shinta yang memasang jaketnya. "Lo mau ngajak dia?" ucap Ira yang tahu apa yang hendak sahabatnya ini lakukan.

"Gue juga gak mau sendirian ke sananya," jawab Shinta.

Fyi. Di kelas Shinta, hanya dua orang yang ikut ekskul dance. Tentu saja Shinta, kemudian satu orang lagi adalah gadis yang tak disangka-sangka punya banyak bakat dibalik sifatnya yang hampir tidak disukai oleh orang-orang.

INEFFABLEWhere stories live. Discover now