69 - Rasi dan Dunianya

166 38 2
                                    

"Nama dia, Rasi, Rasi Safwana Aquila. Dia pengagum bintang dan sangat penyabar menghadapi tingkah teman-temannya. Ketahuilah bahwa julukannya adalah Wonder Woman karena ia akan selalu kuat menghadapi setiap goresan takdir."

****

Gadis dengan rambut dikepang itu tengah duduk sembari menunggu jemputan. Ia merasa lelah bermain dengan teman-temannya. Hingga ia melihat lelaki nakal yang terlihat berantakan, pipinya kotor, seragam sekolahnya juga sama bahkan keluar dari celana, di tangan kanannya terdapat banyak plester begitu juga kedua lututnya.

Helaan napas terdengar karena gadis itu tahu siapa lelaki kacau berantakan itu. Ya, si pembuat onar di TK ini. Sejak masuk ke sini, anak itu sudah banyak tingkah, suka bermain ketika anak-anak lain belajar, tidak tahu diri dengan mengganggu yang lain bahkan suka mengajak bertengkar. Banyak anak-anak yang gak suka padanya karena kenakalan lelaki itu.

Semesta harusnya menjauhkan lelaki itu, sejauhhhh mungkin dari gadis kecil tersebut.

Andai ini negeri dongeng, maka gadis kecil itu akan menjadi seorang putri kerajaan yang begitu dicintai rakyatnya sedangkan si lelaki akan menjadi putra lagi Duke yang terkenal dengan kenakalannya. Mereka sering bertemu di pesta dansa, tetapi lelaki itu malah mengacaukan pesta dansanya dan membuat sang putri marah.

"Rasi!! Lihat ada kupu-kupu cantik!" teriak sang lelaki, alias putra Duke pembuat onar, alias Rama.

"Mana mau lihat!" teriak si gadis kecil baru hendak berlari menuju Rama, tawa kencang terdengar kemudian.

"Bwhahahaha, sudah aku usir, tuh terbang ke pohon!" Rama memang sengaja membuat kupu-kupu itu terbang dan berhasil membuat Rasi cemberut.

"Kalau gitu ngapain panggil aku tadi!! Rama nakal!" teriak Rasi.

Andai ini negeri dongeng, sang putri dan putra Duke pembuat onar. Diibaratkan sebagai bumi dan langit, takkan pernah bersatu, tetapi dalam dongeng kali ini. Keduanya adalah sahabat yang tak bisa dipisahkan seolah-olah malam yang membutuhkan bintangnya agar malam tak ditakuti, agar sang malam terlihat indah dengan gugusan bintangnya, agar sang malam juga dicintai.

"Aku dah dijemput, Ram, aku pulang yah! Dadah!"

"Besok main ke rumah yah!!" balas Rama melambaikan tangannya.

Rasi memang tersenyum, tetapi setelah masuk ke mobil. Senyuman itu perlahan luntur. Mobilnya melaju menuju rumah yang besar dengan ada kolam renang di belakangnya, ada juga taman kecil. Harusnya tempat ini menjadi tempat favorit berkumpul dengan keluarga. Namun, tidak baginya. Tidak bagi sang putri yang ketika masuk ke kastilnya, maka senyumannya hancur dan berganti pada rasa takut.

Suara bantingan benda ke dinding terdengar bersamaan sahutan dari dua orang dewasa yang ia panggil sebagai ayah dan ibu. Rasi tahu pasti jika ayahnya pulang dalam keadaan mabuk dan kini marah pada ibunya. Selalu marah dengan alasan tak jelas. Selalu kesal dan menyalahkan segalanya di dunia ini. Selalu merasa paling tersakiti.

"Rasi, sudah pulang?" ujar ibu Rasi bernama Kayana. Wanita dengan senyuman dan hati paling sabar. "Ganti baju dulu yah, nanti ibu bawakan makanannya ke kamar."

"Sakit ya Bu?" tanya Rasi menatap pada bekas biru di pipi kirinya Kayana.

"Enggak kok, inikan luka yang kemarin, gak sakit lagi." Kayana berujar dengan senyuman kecil. "Kamu ke kamar gih, ibu antarkan makanannya."

"Iya Bu." Rasi tahu bahwa Kayana berbohong. Memang seorang pembohong ulung, tetapi Rasi bukan anak bodoh yang tak tahu bahwa perkataan Kayana hanyalah alasan agar Rasi tidak merasa sakit juga.

****

Rasi Aquila Safwana. Gadis itu punya nama yang berarti bintang karena dahulu kedua orang tuanya sangat menyukai bintang. Layaknya putri dalam dongeng kerajaan maka Rasi begitu cantik apalagi ia keturunan campuran Indonesia-Spanyol. Ayahnya- Edgar adalah keturunan Spanyol yang jatuh cinta pada perempuan Indonesia yaitu ibunya. Setelah menikah, mereka memutuskan untuk tinggal di Indonesia.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang