17 - Tim Katakan Jadian!

313 70 29
                                    

It's not your job
To be 'everything'
To 'everyone'

****

Tidak pernah direncanakan jika hal ini akan terjadi. Tidak hanya Aaron dan Devian, tetapi Bella dan Arsya juga. Mendengar Rama beberapa kali berbicara dan bertemu dengan adik kelas tersebut membuat mereka penasaran. Rama memanglah baik, ramah, tetapi jarang bagi Rama dekat dengan seseorang selain circle sahabat, kelas, serta ekskul. 

Tidak hanya itu, mereka juga menyeret satu adik kelas lagi yang merupakan sahabat Shinta dan adik sepupu Bella, bisa ditebak jika itu adalah Ira. 

"Kita nih kek paparazzi yah? Atau malah penguntit," ungkap Bella. 

Posisi mereka cukup jauh dari Rama, bersembunyi di antara tembok pembatas antara area terbuka atau koridor dengan area taman sekolah yang terdapat pohon besar.

"Gue malah mikir kalau kita nih kayak dispact."

Ira menyebutkan salah satu media Korea yang sering mengungkapkan kegiatan pribadi artis, aktor, idol, boy/girl group Korea, entah tentang berkencan, berpacaran, skandal yang terjadi di hidup mereka. 

"Wah setuju gue Dek." Bella menyahut. 

"Emangnya Rama sama Shinta tuh pacaran? Jadian aja belum," ujar Arsya. 

"Memang gak pacaran sih, tapi kita nih kek masih tahap penyelidikan target gitu loh," sahut Bella. 

"Alay," sinis Aaron. 

"Apaan sih Ar!" sahut Bella kesal. "Gue gaplok lo nanti!"

"Gue malah mikir kita kek tim Katakan Putus, tapi karena gak ngungkapin skandal putus, jadinya Tim Katakan Jadian!" Devian berujar dengan mantap. 

"Gue setuju juga sama kak Devian, tim Katakan Jadian." Ira terkekeh, ia tidak menyangka jika bisa satu frekuensi dengan geng calon pacar sahabatnya. 

"Oke fix, Tim Katakan Jadian. Gue jadi CEO acara ini," sahut Bella. "Kalau kalian yang ngambil foto-foto dari target."

"Kok main suruh," balas Devian, "padahal gue yang punya ide!"

"Nurut aja Re!"

Arsya mengembuskan napasnya. Ia seperti seorang ibu yang bingung dengan tingkah anak-anaknya dan kini nambah satu orang lagi. 

Aaron bersandar di dinding. "Lagian kita kek orang bego tau gak? Pake acara ngumpet segala padahal Rama tau kalau kita di sini, kan kita sama-sama ke tamannya."

"Jangan jujur-jujur amat, malu gue." Devian berujar.

"Maklum Kak, kita masih amatiran," ujar Ira. 

"Diam, Shinta dah datang," sahut Arsya.

Mereka segera memposisikan diri seperti orang normal yang tidak menunggu momen ini terjadi. Arsya dan Bella membuka kamera ponsel untuk mengambil foto dan video. Aaron berdecak lalu berujar sinis. 

"Ngapain sih di foto alay banget." 

"Kenang-kenangan, lo gak mau apa ngeliat anak lo tumbuh besar," ujar Bella. 

"Biasa, gengsian dia," timpal Arsya. 

Aaron memutar bola matanya malas. Namun, akhirnya ia juga mengeluarkan ponsel dan mulai mengambil beberapa foto. 

"Katanya alay, tapi ikutan juga." Devian mencibir balik. 

"Serah gue, lagian nih foto untuk bahan ejekan." Aaron tersenyum puas. 

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang