bagian 02

319K 23.5K 868
                                    


🌹H a p p y R e a d i n g 🌹

_


"Assalamualaikum," salam Aisyah, masuk ke dalam asramanya.

"Waalaikumsalam," jawab Fatia dan Luna, mereka berdua kini tengah membereskan barang-barangnya.

"Loh! kok udah pada Pecking?"

"Tadi papa ku menelpon, katanya suruh siap-siap. Bentar lagi dia datang. Luna mau numpang juga," ucap Fatia.

"Punya saya sudah di Packing juga?" tanya Aisyah menatap penuh harapan sahabat nya.

Luna berdecak "Udah tuh, tinggal diangkut,"

"Aaa! makin cayang deh, sini peluk dulu," Aisyah merentangkan tangannya, dengan senang hati Fatia dan Luna berhambur di pelukan Aisyah. Kini mereka bertiga berpelukan seperti Teletubbies.

"Yah, nanti malam nggak bisa tidur bareng deh," Fatia menghela nafas sedih.

Walaupun mereka memiliki masing masing ranjang untuk tidur,  bertiga lebih memilih tidur di lantai beralas karpet tebal. posisi Fatia yang selalu ada di tengah antara Luna dan Aisyah saat tidur, tidur dengan satu selimut, bahkan sampai baju adalah milik bersama. Postur badan mereka juga mereka hampir sama. Jadi tidak ada kendala soal cocok atau tidak cocok.

Sedekat itulah ketiganya, walaupun mereka sudah diberi fasilitas kasur, masing-masing. Mereka lebih memilih tidur di lantai beralas karpet. Bahkan pakaian ketiganya disatukan. Untunglah ke-tiga santri ini memiliki body yang hampir sama.

"Nanti kalau sampai rumah masing masing, langsung kasih kabar yah?" ujar Luna, ketiga melepas pelukan mereka.

"Pasti sampai rumah, sunyi banget," ucap Fatia sedih.

"Aduh-aduh, kasian nya anak tunggal kaya raya," ucap Luna.

"Kamu enggak sendiri kali. saya juga sunyi kok, Abangku kuliah di luar negeri belum lagi ngurus bisnis papa di sana makin ngga di ijinkan pulang pasti," ucap Aisyah.

"Kalo saya sih di rumah pasti rame lah pasti, kan ada abangku," ujar Luna apa adanya.

"Enak yah punya Abang?" Tanya Fatia.

"Udah ah, nggak usah sedih, kita kan saudara kamu juga. Abang saya Abang kamu juga" ucap Aisyah

"Udah ih! Jangan sedih lagi, lagian kan, kita bisa vc atau telpon sampai di rumah masing-masing," ucap Aisyah

"lagian juga nggak enak banget tau punya Abang. kamu mau di jadiin babunya tiap hari?" Celutuk Aisyah bercanda, eh tapi emang iya sih hehe.

"Emang iya?" Tanya Fatia. Luna dan Aisyah pun mengangguk bersamaan. Maklumlah mungkin mereka korban yang sudah dijadikan babu oleh Abang sendiri.

"Iya, makanya jangan punya Abang apalagi adek,"

"Lebih baik anak tunggal kaya raya!" Ucap ketiga nya bersamaan.

Mereka bertiga pun kini tertawa. Sungguh sederhana sekali yah persahabatan mereka, yah begitulah manusia tiga ini, bersahabat dengan orang yang humornya receh.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now