bagian 60

254K 21.8K 8.7K
                                    

Tandai kalo masih ada typo

Selamat membaca.
🦩

Setelah menghabiskan waktunya bermain bersama temannya di rumah asrama, akhirnya Aisyah masih ingat pulang.

"Assalamualaikum" salam Aisyah masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam, masih ingat pulang?" Ujar Gus Ilham yang duduk di sofa ruang tamu. Memang sejak tadi, ia menunggu kedatangan istri yang katanya meminta izin untuk pergi ke asrama untuk mengerjakan tugas.

Aisyah menyegir, gadis itu menutup pintu dan berjalan menuju ke suaminya. Aisyah menyalim tangan suaminya.

"Kenapa lama?" Tanya Gus Ilham

"Yah, kan, tinggal main dulu sama temen"

"Sini duduk" titah Gus Ilham.

"Bau matahari" ujar Gus Ilham mencium puncak kepala Aisyah.

"Emang Gus Ilham pernah cium matahari sampai tau baunya?" Tanya Aisyah jengah.

"Pernah!"

"Kapan?" Tanya Aisyah mendongak menatap wajah suaminya.

Cup!

"Tuh, udah"

"Hah? Maksudnya Aisyah?" Tanyanya yang diangguki oleh Gus Ilham. "Oh, mungkin Aisyah sebagai matahari yang buat es krim kayak Gus Ilham cair yah, Gitu kan?" Ucap Aisyah polos.

Gus Ilham hanya terkekeh dan mengangguk pasrah.

"Sudah makan sayang?"

"Sudah, tadi di asrama"

"Main apa di sana sampai keringatan begini?"

"Tadi habis lari maraton" ujar Aisyah melantur.

"Ada-ada saja" gumam Gus Ilham sambil mengelap keringat pada dahi istrinya.

"Sudah, sana mandi"

"Nanti deh, Aisyah masih cape"

"Mandi sana, kamu bau, bau keringat" sedangkan Aisyah hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

"Mandi sayang, atau mau di mandiin?" Goda Gus Ilham.

"Bisa sendiri!" Ujar Aisyah naik keatas.

"Nanti siapkan baju aku, untuk ke masjid"

"Iya!"

***

"Ilham!" Panggil abi Syakir menghampiri putranya.

"Abi. Ada apa?" Tanya Gus Ilham.

"Bisa bicara sebentar?" Ilham mengangguk, mereka berdua berjalan ke gazebo yang berada di depan ndalem.

"Jadi bagaimana, Aisyah sudah mau?"

"Belum Abi, Ilham belum kasih tau."

Abi Syakir menatap anaknya dengan raut wajah susah di artikan "Kamu yakin Aisyah mau ikut?"

"Kurang yakin Abi, waktu lomba ceramah saja Aisyah masih bimbang, mau ikut atau tidak."

"Di coba dulu, tanya ke dia."

"Iya" ujar Gus Ilham pendek.

"Masih ingat nggak, murid nakal kakek kamu yang perempuan itu. Dia Aisyah kecil."

"Salah satu, bukannya cuman Ilham dan Iksan yang-" Gus Ilham menghentikan ucapannya mengingat sesuatu.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now