bagian 17

217K 18.1K 549
                                    

Tandai kalo ada typo

Selamat membaca.
🦩

*****

Pagi hari Aisyah sudah berada di dapur memasakkan makanan untuk suaminya. Aisyah membuat nasi goreng dan telur ceplok sebagai santapan pagi.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki itu berasal dari Gus Ilham yang sudah rapi dan siap untuk bekerja. Aisyah mencuci tangannya lalu menghampiri suaminya itu

Aisyah tersenyum kepadanya "Gus Ilham," sapa Aisyah. "ayo sarapan dulu,"

"Saya lagi buru-buru," tolak Gus Ilham.

Aisyah berdercak kesal "Gus Ilham kenapa sih, nggak suka kalau Aisyah masak atau nggak mau makanan buatan Aisyah. Atau Gus Ilham nggak suka nasi goreng?" Tanya Aisyah.

"Kok diam aja sih Gus, jawab dong, biar Aisyah tau dimana letak kesalahannya?" Ucap Aisyah mulai kesal saat Gus Ilham sibuk dengan ponselnya.

Brak!

Aisyah membanting ponsel suaminya sampai jatuh membuat Gus Ilham kaget.

"Apa-apaan kamu ini!?"

"Jawab pertanyaan Aisyah dulu!"

"Saya sudah bilang, saya nggak bisa sarapan karena saya lagi buru-buru, dengar nggak!?" Bentak Gus Ilham.

Aisyah membeku mendengar bentakan keras dari Gus Ilham. Ia menunduk diam. Gus Ilham menghela nafas, mengambil ponselnya yang jatuh dan melesat pergi begitu saja.

"Kirain cuma rumus matematika yang sulit, ternyata Gus Ilham juga sulit dimengerti,"

Aisyah mengusap dadanya berusaha sabar "Sabar, Untung nih, telinga. Sudah biasa di bentak Gus Ilham,"

~🌹~


Sesampainya di sekolah, Aisyah berhenti tepat di depan pintu kantin saat tak sengaja ia melihat Gus Ilham dan Ustazah Erna makan berdua.

"Oh gitu cara main Gus Ilham. Alasan aja lagi buru-buru, tau nya makan di kantin sama ustazah Erna," ucap Aisyah manggut-manggut.

Tangan Aisyah terkepal kuat, ia menendang botol bekas air mineral itu, saking kesalnya. Aisyah kenal harus rela meninggalkan tidur paginya demi memasak untuk suaminya. Aisyah kesal Gus Ilham makan berdua bersama Ustazah Erna, Aisyah sangat kelas Gus Ilham membentak nya tadi.

"Dor!" Fatia mengagetkan Aisyah membuat gadis itu terjungkal ke belakang.

"Aaa!" Pekik Aisyah. Hal itu membuat orang-orang menoleh menatap dirinya bahkan Gus Ilham sekalipun.

"Ish! Kebiasaan deh kalian berdua!"

"Ya maaf ya, lagian ngapain sih berdiri depan pintu kantin, kayak orang gila," ucap Fatia.

"Saya lagi kesal!" Ucap Aisyah kesal.

"Kesal kenapa, Syah. Ada yang jahatin kamu?"

"Iya ada, jahat banget orangnya!" Ucap Aisyah menatap sinis suaminya itu.

"Ngapain kamu liatin Gus Ilham sama ustazah Erna?"

"Pengen aja!" Ketus Aisyah.

"Cemburu ya, jangan-jangan kamu mulai suka sama Gus Ilham!"

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now