bagian 28

230K 18.1K 326
                                    

Budidayakan follow dan vote sebelum di baca.

Tandai kalo masih ada typo (revisi)

🌜 Selamat membaca 🌜


Mobil Gus Ilham dan Aisyah telah tiba di pesantren. Setelah mobil berhenti kedua pasutri itu pun keluar dari mobil.

Saat mereka berdua hendak masuk ke ndalem, Aisyah melihat keberadaan kedua sahabatnya. Luna dan Fatia yang duduk di pos ronda.

"Fatia, Luna," gumamnya.

"Kenapa?" Tanya Gus Ilham.

"Itu Gus, ada Fatia dengan Luna di sana," ucap Aisyah menunjuk arah sahabatnya.

"Aisyah izin kesana sebentar Gus, boleh kan?" Tanya Aisyah.

Gus Ilham mengangguk. "Biar saya bawakan," ucap Gus Ilham mengambil paper bag berisi puding yang Aisyah beli tadi.

"Kalau gitu, Aisyah pergi dulu ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Gus Ilham sebelum melangkah pergi.

Aisyah kemudian menghampiri kedua sahabatnya. "Fatia! Luna!" panggil Aisyah.

"Aisyah!" Sapa Fatia dan Luna.

"Kalian berdua ngapain kesini?" Tanya Aisyah saat sudah sampai di hadapan mereka.

Fatia merogoh saku bajunya "Ini punya kamu kan?" Tanya Fatia menunjukkan cincin emas seperti cincin pernikahannya.

Aisyah terkejut, ia melihat jarinya tidak memakai cincin pernikahan. "Ih iya, ini punya ku!" Ucap Aisyah langsung memasang cincinnya.

"Kalian dapat di mana?"

"Di depan ruangan Gus Ilham. Kita berdua mau ngecek kamu di lapangan, kamu nya nggak ada. Kita cek di ruangan Gus Ilham juga nggak ada malah dapat cincin punya kamu,"

Tunggu sebentar, berarti cincinnya ini jatuh saat ia keluar dari ruangan Gus Ilham. Aisyah menghela nafas berat syukurlah Gus Ilham tidak sadar cincinnya hilang. Hampir saja jarinya di potong oleh suaminya itu.

"Aaa! Syukron- Syukron!" Ucap Aisyah.

"Untungnya kita berdua yang dapat. Kalau sampai orang lain belum tentu tuh ada di tangan kamu lagi," ujar Luna.

Aisyah mengangguk lantas Ina memeluk kedua sahabatnya  "Iya untungnya kalian berdua yang dapat, makasih banyak!"

"Iya, hati-hati Syah. Kalau bisa lepas aja cincinnya dari pada jatuh lagi." Ujar Fatia.

"Ngapain juga sih, pakai cincin emas di pesantren. Bukannya kamu nggak suka pakai aksesoris?" Tanya Luna.

Aisyah menghela nafas panjang, andai saja sahabatnya ini tau jika cincin ini di lepas maka habislah jari-jarinya.

"Cincin ini beda," ucap Aisyah.

"Cincin nikah?" Tanya Luna membuat Aisyah terangkat.

"B-bukan, dari bunda sama papa ku, lah!"

"Ya udah nggak apa-apa. Pake aja kalau mau asal jaga baik-baik, jangan sampai hilang lagi kayak tadi apalagi barangnya mahal begitu," ucap Fatia di setujui oleh Luna.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang