bagian 49 belum revisi.

341K 24.5K 5.7K
                                    

Tandai kalo masih ada typo.

"Wanita hebat adalah dia yang bisa berdamai dengan keadaan."

Selamat membaca.
🦩

Gus Ilham membakar kayu di luar rumahnya, pandangan pria itu benar-benar kosong.

Setelah kayu di bakar menjadi arang, Gus Ilham mengambil dengan tangan kosong, bayangkan saja arang panas yang baru saja di bakar Gus Ilham mengambil dengan tangannya sendiri.

Tak peduli tangannya melepuh dan perih.

"Karena lisan ini, Aisyah membenci saya, kamu harus di hukum"

Gus Ilham hendak memakan arang panas itu namun, terdengar suara teriakan dari belakang.

"Astagfirullah, Gus Ilham!"

Aisyah berlari menghampiri Gus Ilham yang hendak memakan arang yang sudah di bakar.

Bruk!

Telat tiga detik saja Gus Ilham akan memakan arang panas itu. Untuk Aisyah mendorong tangan Gus Ilham, sehingga membuat arang itu terlepas dari tangan suaminya.

"Gus Ilham apa-apaan sih!" Bentak Aisyah hampir frustasi.

Gus Ilham menoleh ke arah Aisyah dengan wajah datarnya. "Kenapa hentikan saya?"

"Gus Ilham..."

"Kenapa!?" Sentaknya.

Gus Ilham merosot ke tahan. Menunduk sambil memukulkan tangannya di tanah. "Akh! Kenapa saya harus se brengsek ini!"

Plak!

"Gara-gara mulut ini, mulut bodoh ini!" Ucap Gus Ilham terus melukai dirinya.

"Bodoh sekali kamu Ilham!"

"Lidah ini harus di di hukum Aisyah, lidah ini harus di beri pelajaran, arang panas akan-"

Aisyah menjatuhkan dirinya dihadapan suaminya. "Jangan seperti ini, Gus..."

Aisyah memeluk tubuh suaminya itu yang nampak begitu kacau. "Gus Ilham kenapa begini?"

"Maaf."

"Gus Ilham jahat!"

"Maaf."

"Gus Ilham jahat!"

Gus Ilham semakin menenggelamkan dirinya di dalam pelukan Aisyah. "Maaf Aisyah.."

Gadis itu melepaskan pelukannya, Aisyah menatap suaminya. "Gus Ilham sudah gila mau makan arang?"

"Maaf..." kata Gus Ilham menatap penuh kesesalan.

Aisyah mengambil kayu bakar, di ujungnya sudah menjadi arang. "Ini, makan lagi!"

Gus Ilham memang gila, menuruti titahan Aisyah itu. "Gus Ilham!" Dercak Aisyah membuang jauh kayu bakar tersebut.

"Maaf Aisyah."

"Kamu sudah sakit hati karena lisan saya,"

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now