bagian 42

238K 20.3K 2.1K
                                    


Tandai kalo masih ada typo

Selamat membaca.
🦩

Hari ini Gus Ilham dan Aisyah akan kembali ke rumah mereka, setelah tiga hari berada di pesantren Darussalam.

Nampak kini Aisyah mulai sibuk membereskan semua barang-barangnya. Dan juga mencari baju yang akan di pakainya pulang.

"Ya Allah. Kenapa salah bawa sih," gumam Aisyah menatap baju-bajunya. "Gus Ilham, gamis Aisyah nggak ada lagi,"

"Kok bisa?" Tanya Gus Ilham.

"Sudah kotor semua, Aisyah juga salah bawa baju," ucap Aisyah. "Yang ada cuma kemeja sama rok, gimana dong?"

"Pakai yang itu saja,"

"Tapi cadar Aisyah juga kotor semua,"

Gus Ilham menghela nafas. "Pakai masker aja, kalau nggak ada. Ya sudah jangan pakai apa-apa."

Aisyah menggeleng. "Aisyah malu,"

"Malu kenapa lagi?" Tanya Gus Ilham

"Nanti orang-orang liat wajah Aisyah,"

Gus Ilham kembali menghela nafas. "Nanti saya beliin masker. Kamu mandi aja sana,"

"Siap bos! Eh, maksudnya Gus Ilham!"

Setelah mengatakan itu, Aisyah segera beranjak ke dalam kamar mandi, membawa semua peralatan mandi dan juga baju gantinya.

Sedangkan Gus Ilham pun hengkang dari kamarnya, menuju koprasi pesantren membelikan istrinya masker.

Sekitar dua puluh menit lamanya Aisyah di kamar mandi, akhirnya gadis itu pun keluar dengan keadaan yang sudah rapi lengkap dengan khimar nya.

Ceklek!

Pintu terbuka Gus Ilham masuk menatap Aisyah, begitu pun dengan Aisyah menatap suaminya yang baru datang.

Gus Ilham menatap penampilan Aisyah dari atas sampai kebawah. Istrinya ini nampak begitu cantik dengan kemeja dan rok miliknya. Namun, ia lebih menyukai Aisyah yang memakai yang benar-benar tertutup.

"Kenapa nggak masuk Gus?" Tanya Aisyah menatap suaminya di ambang pintu.

Lamunan Gus Ilham buyar, ia melangkah masuk. "Ini maskernya,"

"Makasih, Gus," Gus Ilham mengangguk

"Ayo," ajak Gus Ilham.

Keduanya pun keluar dari kamar. Menuju depan ndalem, dimana sudah ada Gus Adam dan istrinya yang mengantar kepulangan para tamu mereka.

"Wah, sepertinya pasangan fenomena kita sudah mau pulang juga ya?" Ujar Gus Adam.

Hana ikut menoleh menatap kedua pasutri yang suaminya maksud itu. Hana melongo menatap penampilan Aisyah yang berbeda.

"Masyaallah, Ning Aisyah?" Tanya Hana.

Aisyah menyengir. "Hehe, iya Ning,"

Hana memegang kedua bahu Aisyah menatap dari atas sampai bawah seakan benar benar terpukau dengan penampilan istri dari Gus Ilham.

"Ning Aisyah gemas banget deh!" Hana bahkan sampai mengguncang tubuh Aisyah.

"Eh, Hana. Kasian tau, istrinya Gus Ilham di guncang begitu," tegur Gus Adam.

"Ning Aisyah gemesin, mas!" Ucap wanita berbadan dua itu

Aisyah tertawa, ia memeluk tubuh Hana. "Makasih ya Ning, sudah jadi teman Aisyah disini,"

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now