bagian 11

240K 20.1K 1.7K
                                    

Assalamualaikum semuaa, jangan lupa vote dan komen. Selamat membaca 🦩

*****

Bruk!

"Aduh!" Tubuh Aisyah jatuh ke lantai akibat ia lupa sedang tidur di atas sofa.

"Sakit banget," gumam Aisyah dengan wajah bangun tidur. Ia mengecap matanya menatap seisi ruangan yang terlihat asing baginya.

"Lah, ini dimana?" Apakah benturan tadi membuat Aisyah langsung amnesia, tentu tidak. Hanya saja Aisyah belum sepenuhnya sadar sedang berada di kandang macan alias kamar barunya bersama Gus Ilham.

"Astagfirullah, ternyata kamar Gus Ilham!" ucap Aisyah. Sempat ia begitu tenang sampai tak sengaja matanya mendapat jam dinding menunjukkan pukul 5:59.

"Aaaa! Satu menit lagi jam enam, belum sholat subuh lagi," Aisyah kemudian bangkit langsung melipat selimut miliknya. "Ya Allah, maafkan Aisyah telah sholat nya,"

Aisyah kemudian menoleh ke arah kasur besar itu. "Kosong!" Aisyah berpikir keras apakah Gus Ilham sudah berangkat kerja sepagi ini atau belum datang dari masjid.

"Tugas pengantin kalo pagi apa sih?" Aisyah nampak linglung.

"Harus apa dulu yah?" Gumam Aisyah.

Aisyah mondar-mandir, mencari hal yang harus ia lakukan sekarang agar menjadi istri yang buat suaminya.

"Ahhgg! Sholat!" Aisyah berlari masuk kedalam kamar mandi. Bisa-bisanya ia lupa akan kewajibannya sebagai manusia.

****

"Loh, Gus. Bajunya sudah saya siapkan kok, nggak dipakai?" Tanya Aisyah saat suaminya memakai pakaian lain.

"Guru juga punya aturan seragam," ucap Gus Ilham membuat Aisyah bungkam.

"Ya mana Aisyah tau, Aisyah kan santri bukan guru," gumam Aisyah pelan.

"Yaudah, sini bajunya biar Aisyah yang setrika," Aisyah berinisiatif mengambil alih untuk menyetrika baju suaminya itu, sayangnya Gus Ilham mencekah tangannya.

"Nggak usah, saya bisa sendiri. Urus aja urusan kamu," ucap Gus Ilham dingin. Aisyah menatap suaminya itu, apakah Gus Ilham marah gara-gara Aisyah salah menyetrika bajunya.

"Gus Ilham marah ya?" Tanya Aisyah pelan.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Aisyah, Gus Ilham melangkah pergi melewati istrinya begitu saja.

Aisyah menghela nafas panjang "Nasib-nasib,"

****

"Gus! Gus Ilham!" Panggil Aisyah berlari menghampiri suaminya.

"Kenapa?"

"Sarapan dulu. Jangan langsung pergi," ucap Aisyah.

Gus Ilham melihat jam tangannya "Saya lagi buru-buru. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, eh nggak salim..." Aisyah menghela nafas "Yaudah lah, lain kali aja salimnya,"

Saat Aisyah hendak masuk, tiba-tiba seseorang datang memanggil namanya.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now