bagian 38

229K 22.6K 1.6K
                                    

Pokoknya harus komen di setiap part ngga mau tau. Masa udah bagian 40 vote belum tembus 1k😩.

Tandai kalo ada typo

Selamat membaca.
🦩

Gus Ilham kini sedang bersantai di atas kasur sambil bermain ponselnya. Sedangkan Aisyah berada di ujung bibir menatap sekeliling kamar. Cukup bosan rasanya berada di sini.

Aisyah lalu menoleh kearah suaminya "Gus Ilham,"

"Kenapa?" Sahut Gus Ilham masih fokus pada ponselnya.

"Aurora di rumah sendiri, pasti belum makan," ucap Aisyah.

Gus Ilham bangkit dari tidurnya"Sudah saya titip ke Umi,"

"Alhamdulillah," Aisyah menghela nafas.

"Suka banget sama kucing?"

"Iya, Aisyah suka banget soalnya mirip anak bayi, gemesin,"

"Suka anak bayi?"

"Iya Aisyah suka banget, kakak sepupu Aisyah punya bayi dulu sekarang bayinya udah gede,

"Mau buat bayi ngga?" Tanya Gus Ilham frontal.

Aisyah sampai tercengang mendengarnya "Apa!?"

"Nggak jadi!" Balas Gus Ilham ketus, Setelah melihat respon Aisyah.

Aisyah menunduk takut, ia masih berusaha mencerna ucapan dari suaminya itu. Apa Gus Ilham ingin mengambil haknya sekarang. Aisyah berdoa jangan sampai itu terjadi disini

Gus Ilham berdehem singkat, memecahkan keheningan. Ia menatap Aisyah yang sedang menunduk takut.

"Nggak tidur?"

"I-iya. Ini baru mau baring,"

Gus Ilham ikut berbaring saat Aisyah sudah membaringkan tubuhnya disamping suaminya sambil memunggunginya.

Sudah hampir lima menit Aisyah berusaha untuk tidak, tetapi ia masih terus kepikiran tentang ucapan suaminya itu, membuatnya selalu bergerak gelisah.

Sedangkan Gus Ilham pun sama. Lima menit nya terganggu oleh pergerakan Aisyah.

Gus Ilham menyentuh bahu Aisyah "Kenapa?"

Aisyah berbalik menatap Gus Ilham "Aisyah ngga bisa tidur Gus."

"Sini mendekat,"

"G-gus Ilham mau a-apa?" Aisyah kini menatap penuh was-was pria dihadapannya ini.

Gus Ilham mengguyurkan rambutnya kebelakang, pria itu menarik pinggang Aisyah agar lebih dekat kepada.

Gus Ilham memeluk Aisyah dan mengusap belakang Aisyah dengan lembut "apa sudah nyaman?"

Aisyah tertegun saat mendekap di pelukan Gus Ilham. Jantungnya berdegup kencang, bahkan Aisyah merasa pipinya memanas.

"Aisyah, sudah nyaman?" Tanya Gus Ilham lagi.

"I-iya Gus, nyaman banget." lirih Aisyah.

"Iya. Karena pasangan diciptakan untuk menjadikan kita hidup nyaman dan tentram." Ucap Gus Ilham.

"Gus!"

"Hm,"

"Jangan peluk kencang kencang, Aisyah ngga bisa napa,s" ucap Aisyah yang sudah sesak nafas di pelukan Gus Ilham. Mana sudah salah tingkah, jantungnya berdegup kencang, pipinya memanas malah di peluk sangat erat lagi.

"Maaf ya,"

Kini Aisyah mulai merasakan kehangatan dan rasa nyaman setelah mendapat pelukan hangat dari suaminya ini. Namum ia belum bisa tertidur karena mendengar suara detak jantung Gus Ilham yang sangat kencang. Hal itu juga membuat jantungnya berdegup keras.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang