bagian 57

230K 20.5K 2.8K
                                    

Tandai kalo masih ada typo

Selamat membaca
🦩

Sesampainya di rumah, Aisyah langsung naik ke atas kamarnya, mencari keberadaan suaminya. Dan yah betul saja suaminya berada di sana.

Gus Ilham duduk di atas kasur miliknya, dengan wajah datar yang benar-benar tak ada ekspresi apapun.

Aisyah menghela nafas, Gadis itu melangkah mendekati suaminya. "Gus Ilham" panggil Aisyah, Tapi sama sekali tidak digubris oleh sang empu.

"Gus Ilham..." Panggil Aisyah lagi.

"Jangan marah sayang" ucap Aisyah lembut.

Dengan sekuat tenaga Gus Ilham menahan dirinya agar tidak luluh dengan mudah. Bagaimana pun Gus Ilham harus memberikan pelajaran kepada Aisyah, siapa suruh menyanjung pria lain, apalagi di hadapannya, ustadz Fahri lagi.

"Gus Ilham, ish! Jangan marah ih, Aisyah minta maaf" ucap Aisyah mengguncang tangan suaminya.

"Gus sayang" panggil Aisyah lagi, gadis itu memiringkan kepalanya agar bisa melihat wajah datar suaminya dengan jelas.

Tatapan datar Gus Ilham menatap datar Wajah Aisyah yang begitu menggemaskan. Jika saja dirinya tidak ngambek, mungkin Sekarang sudah di pastikan Aisyah akan kehabisan nafas.

"Sayang..." Ucap Aisyah manja, gadis nakal itu naik keatas kasur, lebih tepatnya Duduk di pangkuan suami galak nya.

"Sayang..." Bisik Aisyah begitu menggoda di telinga Gus Ilham.

Sudah cukup! Habis sudah kesabaran Gus Ilham, pria itu menarik pinggang Aisyah, sehingga tidak ada jarak lagi di antara mereka. Bahkan dahi Aisya dan Gus Ilham saling menabrak.

"Aduh" ringis Aisyah saat dahinya menubruk di dahi suaminya. Aisyah hendak menjauh tapi dengan satu tarikan tangan Gus Ilham membuatnya semakin dekat.

"G-gus..."

"Sayang..." Panggil Gus Ilham dengan suara seraknya.

Cup

Seperti begitu banyak kupu-kupu di perut Aisyah bertebaran. Dengan begitu lembut Gus Ilham menikmati ciumannya.

"U-udah..." Aisyah hendak menghindar tapi karena kekuatan Gus Ilham jauh lebih kuat, sehingga Aisyah tidak bisa melakukan apapun.

Pria itu seakan menyalurkan semua kekesalannya. "U-udah, Aisyah ngga bisa nafas"

Gus Ilham mengangkat dagu Aisyah agar menatap dirinya.

"Saya cemburu Aisyah" ungkap Gus Ilham dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa harus orang lain yang kamu sanjung, kenapa bukan namaku, aku suami kamu!"

"Gus Ilham, maaf..." Cicit Aisyah lirih. Jujur saja melihat mata suaminya yang benar-benar tersirat rasa cemburu, membuat Aisyah merasa sangat bersalah.

"Maaf, Gus Ilham. Aisyah tidak bermaksud"

"Jangan ulangi lagi yah, Humaira?"

Aisyah mengangguk cepat "Iya, Aisyah janji"

"Aku sayang banget sama kamu"

"Aisyah juga sayang d-dan c-cinta Gus Ilham" ucap Aisyah.

Seketika darah Gus Ilham langsung membeku, Astaga! Apa tadi? Aisyah bilang cinta kepadanya.

"Aisyah, coba ulangi"

"Aisyah cinta Gus Ilham. Anna Uhibbuka Fillah" membawa nama Allah adalah ungkapan yang tidak main-main.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang