bagian 10

261K 19.5K 761
                                    

Tandai kalo masih ada typo (revisi

Selamat membaca.
🦩

_

"FATIA! LUNA!" Teriak Aisyah sambil menarik kopernya berlari menghampiri kedua sahabatnya.

"AISYAH!" teriak heboh dari Luna dan Fatia.

"Huh huh huh," Aisyah yang masih mengatur nafasnya.

"Aisyahhhh!" Seketika badan Aisyah tersentak kala Luna dan Fatia mendekap erat tubuhnya.

"Lepass aey, sesak!" Pekik Aisyah wajahnya memerah karena kehabisan nafas.

Luna dan Fatia melepaskan pelukannya, membuat Aisyah menghirup udara segar.

"Ihh kalian berdua mau bunuh gue!" Sentak Aisyah.

"Hehe, sorry Syah," ujar Luna.

"Eh sstt, ingat ini pesantren, bicara yang sopan, aey. Lo- gue bahasa yang tidak sopan kalau di pesantren, jadi harus di ganti dengan saya- kamu," tegur Fatia.

Diantara mereka bertiga, Fatia lah yang paling senior di antara mereka. Sejak SMP Fatia sudah terlebih dulu mondok di sini.

"Hehe, Afwan senior, kami lupa," ucap Aisyah.

"Ampun senior!" ucap Luna menunduk. Membuat Fatia berdercak malas.

"Tumben Syah, nggak diantar sampai asrama,"  Tanya Luna pada Aisyah.

Aisyah tertegun, gawat ini harus berkata apa Aisyah sekarang.

"Anu, apa lagi itu nama,"

"Apaan sih ngga jelas banget omongannya, anu apaan?" Ujar Luna.

Aisyah tersenyum kikuk "Anu itu loh, pak adhes!"

"Iya, pak Adhes bapak mu, kenapa nggak ngantar sampai asrama?" Tanya Fatia.

"Lagi sibuk," ucap Aisyah.

"Oh bilang dong dari tadi, jangan anu- anu aja," ucap Luna.

Aisyah hanya membalas dengan senyum yang ia paksa. Berbohong demi kebaikan mungkin tidak terhidang dosa. Kedepannya akan banyak lagi kebohongan yang Aisyah ucapkan.

"Ke asrama yuk, sekalian bantu Aisyah beres-beres barang. Bismillah dapat coky-coky satu dus," ucap Fatia dan diberi sentilan pelan dari Aisyah.

"Nggak ada coky-coky. Gula-gula relaxsa mau?"

"Nggak deh," ujar Fatiam

Setelah itu mereka pun berjalan menuju asramanya. Namun saat berjalan, Aisyah tidak segaja menabrak seorang wanita, karena terlalu asiknya bercerita bersama Aisyah tidak melihat wanita tersebut.

Bruk!

"Awwh!"

"Eh astagfirullah, maaf ustazah," ucap Aisyah membantu mengambil barang ustadzah Erna.

"Kalau jalan itu liat-liat dong. Saya sampai jatuh nih!"

"Maaf Ustazah, saya ngga sengaja" ucap Aisyah.

"Makanya kalau jalan itu pakai mata!" Ucap ustazah Erna marah.

"Kan, jalan pakai kaki ustazah," ucap Aisyah.

"Kamu ini ya, selalu saja melawan!"

"Udah Syah, ngga usah di ladeni, kita ke asrama aja," kata Fatia merelai.

Siapa yang tidak kenal dengan Ustazah Erna, guru paling kejam di pesantren. Bukan hanya itu mungkin dia manusia paling ribet sedunia. Masalah kecil bisa besar baginya.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang