bagian 06

239K 19.2K 601
                                    

Tandai kalo masih ada typo.

Selamat membaca 🦩

****


Aisyah menghembus nafas panjang, setelah suasana hatinya sedikit lebih tenang, kemudian beralih ke lemari pakaian miliknya. Ia memilih pakaian yang cocok untuk ke mall nantinya, bersama para sahabatnya.

Akhirnya setelah banyak seleksi, Aisyah akhirnya jatuh hati pada kemeja berwarna putih dipadukan dengan rok berwarna hitam dan tambahan pashmina berwarna hitam pilihannya. Setelah itu, Aisyah mengganti pakaiannya.

"Tadah!" Aisyah tersenyum puasa saat melihat penampilannya.

Ting!

FATIA🤸: bareng Luna kerumah kamu

AISYAH: Oke, hati-hati di jalan

Setelah membalas pesan dari Fatia, Aisyah mengambil tas dan masker miliknya. Setelah merasa tidak ada yang ketinggalan, ia pun beranjak pergi dari kamarnya.

~🌹~

"Iya jeng, tiga ratus dos yah...iya iya kayaknya bunganya sesuaikan sama warna bajunya...oke, tinggal terima beres yah, iya Assalamualaikum!" bunda Lisa mengakhiri panggilannya.

"Bunda!" sapa Aisyah menghampiri Bundanya yang masih betah di tempatnya.

"Mau kemana?" ucap bunda Lisa menatap anaknya yang sudah wangi dan rapi.

Aisyah tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya "Aisyah mau jalan-jalan bareng Fatia sama Luna, Bunda,"

"Memangnya sudah berani?" Tanya bunda Lisa tersenyum simpul.

"Untuk apa Aisyah takut, sekarang Aisyah selalu percaya sama Allah."

Bunda Lisa tersenyum merekah, anaknya sekarang sudah tidak terlalu takut keluar rumah, Bunda Lisa sampai terkelana kembali masa lalu Aisyah yang kelam di mana putri cantiknya yang takut akan dunia luar.

Bunda Lisa tersenyum penuh haru. Ia begitu sangat bersyukur, anaknya perlahan sembuh, putri kecilnya tidak takut pada dunia luar.

"Yaudah bunda, izinkan, tapi hati-hati." ucap bunda Lisa memberi satu kecupan di pipi Aisyah.

Aisyah menggaruk belakang kepalanya tak gatal. Bukan hanya sekedar meminta izin sang Bunda sebenarnya niat Aisyah juga ingin meminta uang kepada Bunda Lisa yang tidak peka terhadap anak gadisnya, itu.

"Ehkmm!" Aisyah sengaja berdehem.

Bunda Lisa mendongak, ia menatap sang anak sambil mengangkat satu alisnya "Kenapa masih di sini kan tadi sudah bunda izinkan?"

"Mau salim," ucap Aisyah sambil mengedipkan satu matanya, sebagai kode.

Bunda Lisa menjulurkan tangannya, Aisyah dengan semangat langsung mencium punggung tangan bundanya depan belakang.

"Udah kan, kok masih di sini?" Tanya bunda Lisa masih melihat Aisyah yang tetap pada posisinya.

Seketika wajah Aisyah berubah menjadi cemberut, andai saja Papa nya yang berada di sini sudah di pastikan ia akan peka terhadap gerak gerik Aisyah.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now