PO 'GIHM' (ekstra part)

281K 11.6K 796
                                    

Halo readers, selamat membaca.

Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah
Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah

Tawassalnaa Bibismillaah Wabil Haadi Rasuulillaah
Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniqmah
Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah...

Wanita bercadar itu tertawa melihat anak-anak nampak tenang kala ia selesai bersenandung sholawat nabi.

"Ututu.. senang ya nak, jalan-jalan?" Ucapnya.

"Tututu.." gumam bayi kecil itu yang berada di dalam kereta bayi.

"Mau lagu apa, naik kereta api, Oke. Ummi nyanyiin ya"

"Naik kereta api, tut-tut-tut
Siapa hendak turut?
Ke Bandung, Surabaya
Bolehlah naik dengan percuma..

"Ayo kawanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama
Lekas keretaku jalan, tut-tut-tut
Banyak penumpang turun
Keretaku sudah penat
Karena beban terlalu berat
Di sinilah ada stasiun
Penumpang semua turun.."

Sekumpulan pria bersorban, kemudian menoleh kearah sumber dari senandung tersebut menatap dengan tatapan gemes melihat seorang wanita yang tengah bersenandung sambil mendorong kereta bayi yang ditumpangi Bayi laki-laki dan juga tengah menggendong satu bayi perempuan lagi yang berada di depannya.

"Ekhem!" Gus Ilham sengaja berdehem keras. Membuat semua yang menatap istrinya langsung menunduk.

"Jaga matanya," ucap Gus Ilham begitu dingin.

"Afwan Gus" ucap Abraham.

"Kalian duluan saja, nanti saya menyusul, Assalamualaikum" ucap Gus Ilham setelah itu beranjak menghampiri sang istri yang tengah berjalan-jalan sore bersama kedua anak kembar mereka.

"Waalaikumsalam"

....

"Assalamualaikum, sayang" salam Gus Ilham setelah sampai di hadapan sang istri.

"Waalaikumsalam, eh, ada Abah" ucap Aisyah sedikit genit di telinga Gus Ilham.

"Mau kemana, sayang?" Tanya Gus Ilham sambil mengusap kepala putrinya yang berada di gendong sang istri.

"Mau jalan-jalan dong, soalnya kalau di rumah terus pengap" ucap Aisyah. Ia melepaskan gendongan bayi yang melekat pada tubuhnya dan memberi alih sang anak kepada suaminya, Gus Ilham

"Kenapa nggak izin dulu, kalau mau keluar rumah?" Tanya Gus Ilham.

"Ya Allah, cuman di sekitar pesantren kok Gus. Aisyah nggak pergi Korea ataupun Jepang, juga di Arab"

"Iya tetap saja, kamu harus izin dulu" ucap Gus Ilham.

"Iya-iya. Lain kali aku izin," ucap Aisyah setelah menghela nafas singkat.

Gus Ilham mengangguk puas "Ya sudah ayo, kita jalan-jalan" ajak Gus Ilham.

"Kemana mas, ke pasar malam?" Tanya Aisyah sangat bersemangat.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz