Tandai kalo masih ada typo.
Jangan lupa vote dan komen ✨
Selamat membaca.
🦩Kendaraan beroda empat itu membawa kedua pasutri ini sampai di sebuah rumah megah bak istana.
Gus Ilham menghentikan mobilnya dihalaman rumah tersebut. Pria itu menoleh ke arah istrinya yang sudah tertidur.
"Aisyah bangun." bisik Gus Ilham di telinga Aisyah sambil mengusap kepalanya.
"Eungh..." Aisyah menggeliat.
"Bangun sayang sudah sampai."
Aisyah pun terbangun dan mengubah posisi menjadi tegak. Gadis itu mengecap matanya menggunakan jari tangan kecilnya untuk menyesuaikan penglihatannya.
Aisyah tersadar, menatap rumah yang berada di depannya.
"Loh, kita nginep di hotel?" Tanya Aisyah menatap suaminya.
Gus Ilham terkekeh kecil, Pria itu mengulurkan tangannya mengusap kepala Aisyah "ini rumah, rumah kamu"
"H-ha? Rumah? Tapikan Aisyah belum pernah beli rumah?"
"Ayo keluar, kita liat" ajak Gus Ilham, pria itu keluar begitu pun dengan Aisyah, yang langsung keluar Tanpa menunggu suaminya membuka pintu mobil untuk nya, karena saking penasarannya dengan rumah ini.
"Weh mewah banget," Aisyah menatap takjub dengan rumah tersebut.
"Suka?" Tanya Gus Ilham sudah berada di samping Aisyah.
Aisyah mengganguk "Suka banget, bahkan rumah Aisyah yang di Jakarta kalah besar"
"Ini rumah kamu"
"Tapi-"
"Rumah ini juga salah satu mahar pernikahan kita"
"Tapi waktu ijab Kabul ngga di sebut" papar Aisyah.
"Bunda Lisa larang," Aisyah mengganguk mengerti.
"Jadi yang rumah Aisyah lihat tempo lalu, rumah kita?" Masih ingat kan saat kepulangan Aisyah ke pesantren bersama mertua dan suaminya, gadis itu melihat tiga rumah megah yang dia lewati.
"Iya, yang di tengah itu rumah ummi sama Abi" Gus Ilham menunjukkan satu rumah mewah lagi yang berada di samping rumah nya bersama Aisyah.
YOU ARE READING
GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBIT
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM DIBACA ⚠️ [Bijak dalam berkomentar dan hargai karya penulisnya, follow sebelum di baca] _________________________________________ Aisyah Aqilah Gadis cantik yang terkenal dengan sifat bandelnya. Bagi orang orang Aisyah hanya santri...