"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu"
Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya.
Mahaz seorang putra mahkota dari klan vampir yang di cap sebagai penghianat kerajaannya sendiri dan mati beku sambil memeluk satu-satunya ora...
Ia telah ditinggalkan oleh ayahnya baik dulu ataupun sekarang.
Tapi tidak apa-apa.
Ada Peri kecilnya di sisinya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu Raja Braham memimpikan bagaimana ia pertama kali melihat Ratu menggemdong Mahaz.
"Raja lihat! Ini anak kita! Anak kita." Suara Ratu sedikit lemah tapi mengandung banyak kebahagiaan.
Raja Braham hanya menatap kedua sosok itu dan menggauk tanpa niat ingin menggendong anak itu.
Hati Raja Braham sangat berat untuk mengakui bahwa anak itu lahir.
Sejak awal ia tahu bahwa anak ini harus lahir untuk memberikan pijakan pada masa depan kerajaan.
Tapi di sisi lain. Seorang gadis yang dicintainya juga mengandung anak yang sudah lama mereka tunggu.
Raja hanya bisa mendekat dan berusaha untuk menahan anak itu dengan ringan dan menyebutkan namanya. Mahaz.
Hanya nama itu yang dapat ia berikan dan segera pergi menunggalkan ibu dan anak itu.
Tahun demi tahun berlalu.
Kesehatan Ratu itu semakin menurun tapi Raja Braham tidak menanggapinya dan menganggap itu hanya hal-hal kecil yang di gunakan Ratu untuk membutnya datang.
Sampai di hari ulang tahun anak itu.
Sosoknya tampak mirip dengan Ratu dan sikapnya penuh semangat dan dengan ceria berlari keraja untuk mendapatkan kasih sayang.
Tapi Raja Braham selalu menghindari kedua sosok itu.
Hingga Ratu meninggal.
Sejak itu juga Raja Braham baru mengingat ia memiliki putra mahkota tapi anak itu tiba-tona memintanya untuk memutuskan hubungan.
Sebagai sosok Raja maka Raja Braham memiliki sisi sombong dan tidak pernah ingin kalah.
Sampai kamar ini lagi-lahi datang.
Anak itu juga menunggal.
Entah perasaan lega atau sedikit sakit karena kehilangan.
Raja Braham hanya kembali merasa kosoh di dalam.
Setelah membuka Mata Raja Braham seperti melewati hampir separuh dari kisah hidupnya.
