"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu"
Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya.
Mahaz seorang putra mahkota dari klan vampir yang di cap sebagai penghianat kerajaannya sendiri dan mati beku sambil memeluk satu-satunya ora...
"Pangeran Mahkota tolong ke tempat Raja secepatnya. Karena Raja sangat sibuk." Ucap Jenu sambil mengejar langkah Mahaz.
Mahaz mengehentikan langkahnya.
Keheningan terjadi sebelum helaan napas milik Mahaz keluar dengan sedikit ketidak senangan.
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mahaz duduk dengan nyaman di sopa mahal yang bahkan dulu tidak pernah ia tempati.
Ruangan ini lebih modern dan kaya dari tempat kerja kecil yang hanya dimasukinya dulu.
Sedangkan tempat ini bahkan tidak pernah ia dapat ia dekati.
Mahaz duduk sambil terus menatap kearah satu minuman yang hanya milik Raja.
Tatapan Braham dan Juno mengikuti kearah cangkir yang juga dilihat Mahaz.
"Siapkan makanan dan minuman untuk di antar kesini." Ucap Barham ke pada Juno yang berada di sampingnya.
Mahaz menarik tatapannya dari cangkir dan melihat ayahnya sendiri.
"Sang Raja sangat Sibuk maka anakmu akan kembali ke istananya sendiri." Ucap Mahaz segera berdiri mengikuti Juno.
"Siapa mengatakan aku sibuk?" Tanya Barham dengan sedikit jengkel.
Tatapan Mahaz jatuh pada Juno yang masih berdiri kaku di depan.
"Pangeran Mahaz silahkan tunggu sebentar saya hanya meminta pelayan untuk datang menyiapkan makanan ringan." Ucap Juno dengan sesikit tergesa-gesa pergi menjuh untuk tidak menjadi orang ke 3 di antara Raja dan pangeran yang kaku.
Mahaz menatap pintu yang kempali tertutup rapat di depannya dengan sedikit penyesalan.
"Kembali duduk." Ucap Raja dengan sedikit berusaha melembutkan ucapannya tapi tetap gagal dan terdengar sangat aneh pagi Mahaz.
Mahaz duduk dengan sangat sembarangan dan tidak peduli dengan gambaran putra mahkota.
Ada apa dengan putra mahkota?
Toh di masa depan bukan dia juga yang akan duduk di tahta raja.
Jadi Mahaz tidak akan menuntut semua tingkahnya untuk sesempurna sebelumnya.
Cukup hidup dengan santai dan nyaman.
Setidaknya ia masih seorang anak sekarang dan mari nikmati saja.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
