Chap. 39 Bermain Api

2.7K 319 26
                                    

Apakah itu akan mati atau dapat hidup didanau tempat ia tinggal nanti itu tergantung keberuntungannya.

Lagi pula sekarang ada Anita yang telah menanam buah ajaib kecil untuknya.

***

Sebagai ahli pembut kue Anita selalu merasa tidak cukup untuk memakai beberapa buah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebagai ahli pembut kue Anita selalu merasa tidak cukup untuk memakai beberapa buah.

Hei lihat gunung kebanggaan kuenya.

Anita berusaha meminjam beberapa buah khusus untuk membuat kue ini.

"Ibu. Aku akan kembali ke kamar dan memberikan Mahaz kue."

Anita segera berlari menuju kamar Mahaz setelah mendapatkan izin ibunya.

Malam ini sangat dingin dan Anita merasa Mahaz dalam suasana hati yang tidak baik sejak sampai di penginapan.

Hei sebagai kaka yang baik tentu harus membujuk adik kecilnya.

Tok tok tok... Anita mengetuk pintu kamar Mahaz dengan ringan.

"Mahaz. Apa aku boleh masuk?" Tanya Anita sedikit berbisik.

"Nona kecil, masuk saja pintu kamar Mahaz tidak terkunci dan sengaja di buka untuk menunggu mu." Ucap Oba yang tidak jauh dari sana.

Mereka tinggal di sebuah rumah khusus yang disewa untuk satu keluarga, jadi Anita dengan senang hati masuk ke dalam kamar Mahaz.

Langkah Anita sedikit ringan ketika melihat Mahaz tertidur dengan selimutnya yang telah jatuh mungkin ditendang oleh kebisaan kecilnya.

Hei, Anita dengan perlahan meletakan makanan di atas meja kecil dan berjalan dengan pelan menuju selimut yang telah kotor itu dan perahan memasukannya kekeranjang cucian. Lalu  Anita segera membawa selimut baru untuk menyelimuti Mahaz.

Setelah memastikan Mahaz tertidur, Anita menulis sebuah surat kecil di samping kue dan kembali menutup pintu kamar Mahaz.

"Loh sudah?" Suara kejutan terdengar dari Oba yang masih sibuk membersihkan beberapa barang yang akan dibuang dan di benahi untuk esok.

"Sttt, Mahaz tidur jadi makan kuenya di tunda." Bisik Anita dengan mengecilkan suaranya.

"Biasanya Mahaz tidur terlambat." Bisik Oba dengan ikut memelankan suaranya.

"Mungkin sangat lelah, apa lagi tadi aku tertidur di pangkuannya." Bisik Anita dengan sedikit bersalah.

Hei Anita merasa sangat bersalah karena ia tertidur sangat lama di pelukan Mahaz tapi itu sangat nyaman ingatnya dengan sedikit senyuman.

Rebirth "Orphic : All i needed"Where stories live. Discover now