Chap. 61 Perayaan

682 78 10
                                    

🍃🍃🍃

Ini menjadi hari ketiga lengkap untuk mengingatkan sudah berapa lama perang berlangsung.

Tidak lama terlihat ledakan merah diantara gelapnya kabut hitam.
Merka menang!!

Teriakan kemenangan memenuhi setiap penjuru tempat.

Anita berdiri dan segera menatap keluar jendela dengn matanya yang telah penuh air mata.

Mereka menang!!

***

Hari semakin dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari semakin dingin.

Angin dari selatan terus bertiup hingga sebagaian dari wilayah kerajaan telah memasuki musim dingin yang lebih cepat dari biasanya.

Raja Braham menatap air terjun yang telah membeku ditaman dengan tatapan berat.

"Dikabarkan jika kita menamg. Akan tetapi banyak kerugian yang terjadi." Ucap Jehu melaporkan apa saja yang telah terjadi di sisi Jendral.

"Bagaimana dengan pihak Yardan?" Tanya Raja Braham dengan sedikit melunakan suaranya.

"Pangeran tidak terluka. Akan tetapi jasa perang itu masih kurang di anggap,karena sebagian besar jasa perang itu milik para Jendral muda." Jawab Jehu dengan sesikit desahan berat.

Walau selama ini Pangeran Yardan telah dilatih oleh Raja langsung. Akan tetapi bakat perangnya masih kurang dan Ratu telah mengajarkan ajaran lain yang membuat taktik sang Pangeran sangat lemah.

Raja Braham hanya bisa mendesah dan menggunakan sihir apinya untuk mencairkan air yang telah membeku.

Mereka tidak bisa menyadiakan waktu untuk Yardan tumbuh lebih kuat. Karena gejolak peperangan dengan monster aneh ini telah dimulai, dan juga sisi kekuasaannya mengalami goncangan beberapa waktu ini hingga membuatnya masih tidak dapat membantu Yardan untuk memberikan arahan lebih.

Beberapa pemberontak mulai memainkan tangannya untuk menggoyahkan masa depan kerajaan. Dikatakan jika penetapan Putra Mahakota masih terlalu cepat untuk Pangeran Yardan.

Terutama kabar mengenai Mahaz yang telah berhasil untuk menenangkan sisi selatan dengan baik.

"Kita harus segera memenangkan banyak perang. Segera berikan pasukan tambahan ke sisi Yardan." Perintah Raja Braham.

"Baik Raja." Balas Jehu

Setelah kepergin Jehu, Raja Braham mendapatkan surat sihir yang datang dari seekor elang.

Tulisan kuat sang jendral terbentang dengan liar dan penuh tekanan.

"Makanan tidak dapat bertahan lebih lama."

Raja Braham segera menghanguskan surat itu dengan api.

Hari-hari telah berlalu sejak serangan besar itu terjadi.

Rebirth "Orphic : All i needed"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang