Chap. 38 Godaan

2.8K 341 5
                                    

"Cepat buka mulut mu, makan cepat." Ucap Anita dengan lembut merapikan rambut Mahaz yang tampak melengkung lucu.

Hei tentu Mahaz menerima layanan Anita dengan ceria dan membuka mulutnya tanpa rasa berat sama sekali.

***

Dengan menahan Anita yang tertidur di dalam peluknya Mahaz merasa bahwa amarahnya telah hampir hilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan menahan Anita yang tertidur di dalam peluknya Mahaz merasa bahwa amarahnya telah hampir hilang.

"Hei sepertinya akan hujan." Bisik salah satu pengemudi dan di dengar oleh Mahaz yang memejamkan matanya.

Sekarang musim sangat aneh, hujan dan panas akan bergantian menyerang daratan dan akan banyak banjir mengenai beberapa desa.

Tapi yang paling menganggu adalah monster air.

Jika dibandingkan dengan dengan kekacauan di sisi tenggara kerajaan maka tempat yang di tempati Mahaz adalah lembah es yang memiliki perlindungan batu sihir dari kekuatan ibunya.

Tidak akn ada monster air yang berani muncul disana atau memerima kematian dengan senang hati.

Air yang memiliki banyak kotoran dan berada dekat dengan hutan lebat adalah tempat dimana monster air akan muncul.

Beberapa bandit akan melakukan kejahatan di sela bencana.

Mata Mahaz menunjukan sedikit ironi.

Ingatan Mahaz datang ke masa itu, ia harus turun bersama kesatria pelindungnya untuk memberantas para monster air padahal di masa itu kekuatannya masih sangat lemah.

Ditambah dengan keganasan monster air yang tidak di ketahui Mahaz memgalami kekalahan, seluruh oramg mati karena kalah jumlah.

Mahaz mengalami kesunyian yang sangat mengerikan saat itu.

Suara memgunyah daging dari para monster air buas dan beberapa napas aneh yang terus menumpuk dikarenakan banyaknya darah dan daging busuk.

Hampir setiap detik Mahaz merasakan napas kematian tapi saat itu dengan kuat Raja Braham menghina kekalahannya.

Membuat perintah kematian untuk Mahaz jika tidak kembali dengan baik.

Jendral Tua membawa pasukan untuk menolongnya tapi hanya tatapan kekecewaan di matanya, hati Mahaz telah mati rasa pada cinta keluarga sejak saat itu.

Keluarga Jendral hanya tunduk pada Raja tapi tidak pernah peduli dengan keluarganya yang harus berthan tanpa dukungan siapapun di istana.

Mahaz pernah berusaha mendapatkan bimbingan dari sepupunya yang merupkan Jendral Muda saat itu tapi sama sekali tidak memdapatkan tanggapan karena Raja Braham menaruh seluruhpemgajaran pada Pamgeran Yardan.

Mahaz hanya mendapatkan pengajaran dari seorang mentri jujur tua yang merupakan pendukung ibu ratunya dulu. Hanya sosok guru tua itu yang menganggapnya murid dengan tulus.

Rebirth "Orphic : All i needed"Where stories live. Discover now