Chap. 37 Alasan Kematian

2.8K 333 1
                                    

Dengan sihir yang di milikinya Mahaz mulai menyalakan Api agar mulai membakar istana yang selalu membuatnya iri di masa lalu.

"Hilangkan saja. Tempat ini merupakan milik ibu Ratu jadi tidak bileh tetap ada setelah dikotori oleh orang lain."

Mahaz menatap api yang mulai menyelimuti istana, mata Mahaz memantulkan warna merah darah ketika melihat api

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahaz menatap api yang mulai menyelimuti istana, mata Mahaz memantulkan warna merah darah ketika melihat api.

Biarkan yang seharusnya dimiliki oleh ibu dan anak ini sekarang menghilang sehingga menyenangkan ibu ratu di surga.

Anggap saja ini merupakan hadiah untuk mengenang dan permintaan maaf karena tidak dapat datang lebih cepat untuk menolong ibu Ratu dari kematian.

Tapi bagi orang yang rela mati untuk cinta Mahaz juga meragukan apakah ibu Ratunya akan mau nerima kenyataan dan meninggalkan jabatan Ratu untuk orang lain.

Jika dikatakan bahwa ia sedikit memiliki dendam pada ibunya sendiri tapi jika ibu Ratunya tidak jatuh cinta dengan bidohnya pada Raja maka ia tidak akan ada di dunia ini dan tidak akan pernah mengenal Anita.

Cukup terima bahwa di balik banyak keluhan Mahaz maka ia mendapatkan hadiah berupa peri kecilnya yang sangat cantik dan lembut.

Lamunan Mahaz terganggu oleh teriakan beberapa pelayan dan penjaga di sekitar.

Oh akhirnya mereka sadar?

Sayang sekali tempat ini telah hampir menjadi debu.

Mahaz kembali meniupkan sihir Api dan beberapa jebakan palsu untuk menutup kemungkinan jejaknya akan terlihat.

Cepatt air!! Di sana pohon itu juga ikut terbakar!

Beberapa perabotan tidak dapat di ambil!

Ratu mengatakan jika api harus segera padam!!

Mahaz bersenang senang di antara kerombolan pelayan dan ikut serta di celah untuk melihat pertunjukan.

Teriakan demi teriakan bergema dan saling menyahut untuk memadamkan api tapi semua itu tidak berguna.

Tidak lama tatapan Mahaz menyelinap mengenali seluruh pelayan di sisi Ratu yang mulai berdatangan. Diantara orang-orang ini Mahaz mengenali sosok kurus tapi serakah itu.

Akan lebih mudah untuk memainkan permainan kucing dan tikus sambil mengambil beberapa informasi dari tikus lain.

Mahaz berlari dan dengan kikuk menabrak pelayan itu.

"Apa yang kau lakukan hah? Pelayan kecil di mana kamu!!" Teriakan melengking diantara keributan tidak menerima perhatian siapapun.

Mahaz tetap memunduk, dan segera menerima tarikan kasar dari sosok pelayan tua.

Peayan ini memiliki kebiasaan untuk menyiksa pelayan muda dan lebih menyukai untuk menyiksanya sampai mati.

Dan Oba mendapatkan luka pisau panjang di tangannya karena orang ini. Mahaz mengingatnya ketika ia di turunkan kepenjara Oba berusaha memberinya makanan yang layak tapi di hentikan dan di siksa oleh pelayan Ratu.

Rebirth "Orphic : All i needed"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang