Chap. 54 Hukum

1.6K 173 18
                                    

Perjalanan yang harusnya di percepat menjadi tertunda karena kejadian ini.

Dan ini pasti akan membuat Raja Braham memiliki alasan lain untuk mengurangi kekuatan sang jendral.

Pasukan mereka segera di kepung.

Banyak kuda yang harus di korbankan untuk menghalangi serangan tiba-tiba itu.

"Cepat gunakan batu sihir penghalang yang kita miliki." Teriak Jendral Madan kepada salah satu kaptennya untuk mengaktifkan batu sihir yang memiliki fungsi pelindung.

Benda itu sangat berharga sehingga mereka sangat jarang menggunakannya daat perang akan tetapi harus dipaksa untuk menggunakannya saat di perjalanan pulang.

Sangat boros pikir mereka.

Tapi untuk mengurangi banyaknya waktu terbuang maka pilihan ini harus di gunakan.

 Jendral Madan bahkan mulai menarik pedangnya dengan menggunakan sihir untuk menghancurkan banyak terngk-tengkorak aneh yang mulai mengepung mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jendral Madan bahkan mulai menarik pedangnya dengan menggunakan sihir untuk menghancurkan banyak terngk-tengkorak aneh yang mulai mengepung mereka.

Dengan sekali tebasan dari sangjendral berhasil menghancurkan 3 barisan tengkorak.

Banyak tengkorak yang membentuk binatang buas ada juga tengkorak yang memiliki bentuk makhluk aneh.

Mereka yang telah memenangkan pertempuran di perbatasan memiliki kemampuan untuk bisa segera beradaptasi dengan pengepungan setelah di berikan waktu beradaptasi.

Dan dengan kekuatan kepemimpinan Jerndral Madan maka lama kelamaan lingkungan yang mulai memasuki waktu malam para tengkorak itu tampak mengalami kebutaan arah.

Dengan itu para pemanah segera menggunakan api sihir untuk memisahkan tengkorak untuk memberikan mereka jalan.

Mudah untuk memisahkan maka dengan jumlah kuda yang berkurang mereka harus segera meninggalkan gurun yang merupakan wilayah yang kurang menguntungkan dan beralih ke daerah yang memiliki bebatuan untuk menopang posisi kuda.

"Kita akan segera menaiki lereng bebatuan dan mendorong sisa tengkorak untuk memasuki jurang!" Teriak Jendral Madan segera setelah melihat celah jurang yang berada di ujung bukit pasir.

Dengan angin dingin yang menggigit datang dari celah jurang segera di hujani banyak cahaya api untuk memandu sisa tengkorak yang masih berusaha mengepung mereka.

Dengan ayunan terakhir dari pedang sang jendral maka berakhir sudah pengepungan yang tiba-tiba itu.

Tapi dengan ini rombongan mereka mengalami keterlambatan untuk menuju ibu kota.

"Ayah kita harus kembali mengatur barisan kita untuk perjalanan kembali." Ucap Rafa sambil menghadap ayahnya.

"Sisanya aku serahkan padamu." Ucap Jendral Madan kepada Rafa lalu segera melakukan perawatan pada lukanya. Jendral Madan harus turun dari kudanya dan bermeditasi didalam gerobak khusus yang telah di kosongkan.

Rebirth "Orphic : All i needed"Where stories live. Discover now