Chap. 3 Kekuatan

9.2K 1.1K 32
                                    

Ruangan itu sunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruangan itu sunyi.

Tidak ada satupun yng memulai pembicaraan.

Sampai seorang pelayan menyiapkan teh hangat di hadapan mereka, Mahaz masih diam dan menatap sang Raja dengan tatapan semirip mungkin seperti dulu.

Tapi ia tahu jika bahkan tatapan itu sedikit berbeda Sang Raja tidak akan tahu. Karena dia tidak pernah ingin tau bagaimana keadaannya apalagi pemujaan di matanya dulu.

(╯°□°)╯︵ ┻━┻

Tepat seperti tebakan Mahaz.

Sang Raja diam karena merasakan jika Mahaz tampak berbeda tapi ia tidak tau apa yang berbeda. Anak itu masih sama tapi ada sedikit perbedaan halus tapi ia tidak tahu.

— apakah karena Ratu yang baru.

Raja tidak bisa mengatakan apapun tentang itu. Karena memang Ratu yang sekarang merupakan orang yang selalu di hatinya.

Dan sejak dulu dia selalu menantikan untuk dapat bersama dengannya serta anak mereka.

Walau sekarang hanya sebatas ini. Raja berusaha untuk menstabilkan kedudukannya sebelum membawa orang yang sangat di sayanginya.

Pernikahan dulu hanya sebatas keuntungan belaka untuknya agar bisa sampai dipuncak dan berdiri dengan kokoh di singgasana.

Tapi walau beberapa Ribu tahun berlalu sejak awal kerajaan, Raja baru dapat memegang kekuasaanya dengan kuat sekarang.

Hanya saja jika diketahui kalau darahnya juga terkandung di darah Yardan anaknya dari Gia maka akan ada gejolak yang tidak diperlukan maka ia selalu menetapkan jika Mahazlah penerusnya.

Raja Barham memang mengakui jika ia tidak adil kepada anaknya yang didepannya sekarang. Baik sejak dulu sampai sekarang ia tidak dapat mencintai dia seperti sebagaimananya seorang ayah.

Tatapan antara yang besar dan kecil terus berlanjut dengan pikiran mereka masing-masing.

Mahaz sedang menunggu. Dulu ketika ayahnya mengatakan hal-hal maka adiknya itu akan masuk dengan ceria memeluk sang Raja.

Bahkan untuk Mahaz sendiri, untuk menyentuh bahkan mendapatkan pelukan terkasih dari Raja sangat sulit.

Dulu mungkin pernah tapi entah kapan. Hanya seperti pegangan yang tidak sengaja.

Atau dulu Ayahnya salah sangka jika yang memeluknya dengan berani saat itu adalah anaknya itu.

"Mahaz..." ucapan Raja Barham terhenti ketika melihat anaknya Yardan membuka pintu dengan tergesa-gesa.

"Ayah!!" Teriakan dari suara lucu dan ringan terdengar dati arah pintu.

"Hati-hati." Ucap Raja tercekat ketika memeluk anaknya dengan hati-hati kembali duduk.

Mahaz hanyaduduk diam dan melihat pelukan antara ayah anak yang sangat membahagiakan.

Alisnya sempat naik keatas ketika melihat tatapan penuh kebanggaan Yardan sebentar tapi mengembalikan wajahnya dengan senyum polos.

Rebirth "Orphic : All i needed"Where stories live. Discover now